Cilegon (ANTARA News) - Perairan di Selat Sunda dinyatakan dalam status waspada, karena gelombang laut yang masih tinggi, sehingga kapal cepat sudah hampir 11 hari tidak beroperasi mulai Kamis (1/3) sampai saat ini. Tidak beroperasinya kapal cepat yang selama ini melayani penyeberangan penumpang PP Pelabuhan Merak-Pelabuhan Bakauheni, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, kata Asisten Supervisor PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Utama Merak, Mudhofar, di Cilegon, Banten, Minggu. Ia mengatakan, gelombang laut di perairan Selat Sunda mencapai dua hingga empat meter yang tidak mungkin bisa dilewati kapal cepat yang berbobot kecil, sehingga untuk sementara penumpang hanya bisa dilayani dengan kapal besar. Mudhofar mengatakan, diizinkannya kembali kapal berlayar menunggu rekomendasi dari pihak Syahbandar Administrator Pelabuhan (Adpel) Banten, karena wewenangnya pelayaran kapal di Pelabuhan Merak merupakan tanggung jawab Adpel Banten. Namun, menurut dia, hingga kini pihak Syahbandar Adpel Banten belum memberikan rekomendasi kepada pihak PT ASDP Cabang Merak untuk mengoperasikan kapal cepat karena memiliki resiko yang tinggi terhadap keselamatan penumpang. Untuk memaksimalkan pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Merak, PT ASDP memanfaatkan kapal besar Roll On Roll Off (Roro) yang setiap harinya melayani 30 trip perjalanan Merak-Bakauheni dengan menyediakan 15 unit kapal Roro per harinya. Kendati demikian, cuaca buruk yang menyebabkan gelombang pasang membuat kapal Roro pun agak mengalami kesulitan untuk sandar di dermaga sehingga terjadi keterlambatan bongkar muat selama 20 hingga 30 menit. "Tetapi, bongkar muat penumpang kapal masih terkendali dan terkontrol," kata Mudhofar. Data terakhir jumlah penumpang pada hari Minggu (11/3) dari pukul 20.00 WIB hingga 08.00 WIB, yakni kendaraan besar sebanyak 923 unit, mobil pribadi mencapai 399 unit, motor roda dua sebanyak 143 unit, 1.907 orang penumpang pejalan kaki serta 4.049 orang penumpang di atas kendaraan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007