Jakarta, 22/4 (Antara) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat investasi dari investor Belgia untuk pengembangan pelabuhan senilai 574,5 juta dolar AS (setara Rp7,1 triliun dengan kurs Rp12.500).

Menurut Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, perusahaan sudah menjalin komunikasi dengan salah satu BUMN pengelola pelabuhan terkait minat itu.

"Dalam pertemuan, perusahaan meminta BKPM untuk memfasilitasi agar minat mereka dapat berjalan sesuai rencana. Termasuk dalam koordinasi dengan kementerian/lembaga lainnya," ujarnya.

Dalam kegiatan CEO Roundtable Meeting antara Kepala BKPM dengan 15 perusahaan Belgia, Kamis (21/4) itu, pengusaha Belgia menyoroti tentang persoalan infrastruktur.

Bersama Ketua Kadin Roesan Roslani yang hadir dalam pertemuan, Franky memaparkan perkembangan berbagai pembangunan proyek infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah.

Beberapa di antaranya pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara dan lain-lain.

Franky juga menjelaskan pertemuan dengan pimpinan perusahaan Belgia dalam rangka kunjungan kerja Presiden Jokowi itu berlangsung dengan baik.

Dia menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan Belgia yang hadir dalam pertemuan sebagian sudah berinvestasi di Indonesia dan berencana memperluas investasinya.

"Misalnya perusahaan yang memproduksi serat baja memperluas investasinya senilai 50 juta dolar AS di Karawang, industri pembuatan pisau yang berencana membuka pabrik baru di Bekasi, serta perusahaan ritel yang akan melakukan perluasan jaringan," katanya.

Pertemuan dengan 15 perusahaan Belgia yang digelar BKPM merupakan tindak lanjut dari kunjungan Putri Astrid ke Jakarta, Maret lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Putri Astrid membawa 301 orang termasuk 167 CEO dari 167 perusahaan.

BKPM mencatat sepanjang 2010-2015, realisasi investasi Belgia di Indonesia mencapai 132 juta dolar AS dan berada di peringkat 27 negara asal investasi yang masuk ke Indonesia.

Sedangkan dari sisi komitmen investasi dari Belgia untuk periode yang sama tercatat 213, 5 juta dolar AS terdiri dari 64 proyek investasi.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016