Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan diskusi dengan Securities and Exchange Commission of Cambodia (SECC) dalam rangka bertukar informasi untuk meningkatkan kinerja industri pasar modal.

"SECC itu otoritas jasa keuangan-nya Kamboja, mereka datang untuk diskusi dengan BEI mengenai perkembangan pasar modal, dan mereka juga ingin belajar dari BEI di antaranya cara untuk menambah investor dan jumlah saham," ujar Direktur Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, perkembangan industri pasar modal Indonesia yang cukup bagus seiring dengan perekonomian domestik yang meningkat membuat peran Indonesia menjadi besar di kawasan ASEAN.

"Pasar modal Kamboja (Cambodia Stock Exchange/CSX) relatif masih baru, didirikan tahun 2000-an. Jadi mereka mau belajar dengan BEI," katanya.

Data BEI menunjukkan, sejak awal tahun hingga 25 April 2016 IHSG mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,22 persen, atau menjadi salah satu yang terbaik di dunia dengan memempati urutan kedua setelah bursa saham Thailand yang tumbuh sebesar 9,37 persen.

Sebelumnya, Direktur BEI Samsul Hidayat mengatakan adanya komitmen pemerintah dalam melakukan reformasi struktural menjadi salah satu hal yang memberi dampak positif bagi industri pasar modal.

"Lihat saja program-program pemerintah cukup berjalan baik, belanja pemerintah juga membaik sehingga ada harapan perbaikan infrastruktur, kondisi itu yang menjaga industri pasar modal," ujarnya

Ia menambahkan bahwa kinerja IHSG BEI yang positif di sepanjang tahun ini dibandingkan bursa saham negara lainnya juga diharapkan mendorong perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sehingga menambah pilihan investor dalam menginvestasikan dananya di pasar modal.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2016