Banyumas (ANTARA News) - Untuk menyajikan informasi seputar wilayah Banyumas secara cepat dan akurat, Radio Suara Purwokerto merintis kerjasama laporan langsung (live report) dengan LKBN ANTARA Biro Semarang. Direktur Radio Suara Purwokerto, Linda H.M, di ruang kerjanya, Selasa pagi (13/2), mengatakan kesepakatan ini terjadi setelah adanya pembicaraan dengan Kepala LKBN ANTARA Biro Semarang, D.D. Kliwantoro. Dikaatakannya kerjasama antara radionya dan LKBN ANTARA sebenarnya sudah berlangsung sejak 13 Desember 2004, tetapi pelaksanaan baru dimulai awal Mei 2005. "Namun waktu itu kami sebatas menyiarkan berita LKBN ANTARA yang dikemas dalam `Headlines Today` setiap pukul 06.00-07.00 WIB, dan `News Round the Clock` setiap pukul 17.00-17.30 WIB, di samping setiap jamnya, yakni pada menit ke-45 kami informasikan berita terbaru dari ANTARA," kata dia. Menurut dia, keinginan untuk menyelenggarakan "live report" berupa laporan langsung ANTARA dari lokasi kejadian sebenarnya sudah lama menjadi wacana, tetapi baru sekarang direalisasikan. "Kami selalu memantau setiap berita dari ANTARA, dan kami amati dalam beberapa hari belakangan ini berita Banyumas dan sekitarnya selalu muncul. Ini membuka peluang kami untuk bekerja sama `live report` dengan kantor berita ini," katanya. Menurut dia, salah satu yang diharapkan dengan adanya "live report" ini adalah pihak Suara Purwokerto bisa menyiarkan suatu informasi atau berita lokal secara cepat dan langsung kepada masyarakat, karena selama ini hanya mengandalkan pemberitaan dari koran yang tentunya terlambat satu hari. Untuk itu dia berharap kesepakatan tersebut dapat secepatnya direalisasikan, mengingat kebutuhan masyarakat terhadap informasi sangat tinggi. Pada kesempatan itu dia mengemukakan Radio Suara Purwokerto FM merupakan stasiun radio yang bekerja pada frekuensi 101,4 Mhz, dan mengudara sejak 18 Mei 2003 dengan format siaran "Music, News and Talk". Radius siaran Purwokerto mencakup wilayah Banyumas, Purbalingga, Sampang, Kroya, dan Ajibarang. Sebelumnya radio yang bersegmentasi pendengar dari kalangan intelektual muda ini berkolaborasi dengan salah satu grup radio terkemuka di ibu kota. "Karena adanya keinginan pengambilalihan dari grup itu menyebabkan porsi siaran lokal lebih sedikit, akhirnya kami memutuskan hubungan kerja sama dengan mereka," katanya. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2007