Jambi (ANTARA News) - Gubernur Jambi Zumi Zola meninjau langsung banjir besar yang melanda Kecamatan Limun dan Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Selasa.

Rencananya, gubernur muda ini meninjau banjir Sabtu (23/4) lalu, namun jalan menuju Batangasai atau tepatnya di Kecamatan Limun putus total akibat tergenang air setinggi dua meter.

Menyikapi banjir yang sudah terjadi berkali-kali ini, Zola tampak kesal dengan aktivitas penambang emas liar yang dianggapnya telah menyebabkan banjir.

"Tolong bahan bakar minyak untuk alat berat jangan lagi dijual ke pelaku penambang emas liar," kata Zola disela melihat banjir di Desa Pulau Pandan, Kecamatan Limun.

Dia memastikan banjir yang melanda Kabupaten Sarolangun ini akibat rusaknya lingkungan karena aktivitas banyak penambang emas ilegal di sepanjang Sungai Limun.

"Ini akibat pengrusakan lingkungan yang dilakukan secara besar-besaran oleh para pelaku penambang emas ilegal. Banyak lokasi yang dirusak dan itu sangat dekat dengan pemukiman warga," kata Zola.

Selain itu, daerah resapan air juga tidak mampu lagi menampung air karena kawasan hutan penyangga juga rusak dirambah.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, di Kabupaten Sarolangun terdapat beberapa tempat yang dilanda banjir akibat meluapnya sungai Batang Limun sejak tanggal 22-26 April 2016.

Mulai dari Kecamatan Batang Asai seperti di Desa Raden, Pekan Gedang, Paniban, Rantau Panjang dan Desa Tangkuik. Dari total lima desa tersebut sebanyak 51 rumah terendam banjir dan empat rumah hanyut.

Kemudian di Kecamatan Limun terdapat tujuh desa yang terendam banjir sejak Senin (25/4) kemarin, yakni di Desa Lubuk Bedorong, Muaraman Sauh, Monti, Panca Karya, Temenggung, Pulau Pandan dan Mengkeday.

"Sampai saat ini masih didata, jadi belum diketahui berapa yang terendam di tujuh desa itu," kata Kepala BPBD provinsi setempat, Arif Munandar.

Selanjutnya di Kecamatan Pauh, terdapat dua desa yang terendam banjir, yakni Desa Sepintun sebanyak 85 rumah dan Desa Segatal 45 rumah.

"Ini data sementara, banjir saat ini terus meluas ke kecamatan lain akibat meluapnya beberapa anak sungai di kabupaten itu," kata Arif.

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016