Bengkulu (ANTARA News) - Guna menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi warga Pulau Enggano, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu meminta Pertamina membangun Depo di pulau yang terletak di tengah Samudera Indonesia itu. "Kita sudah minta agar Pertamina membangun Depo di Enggano, ini penting agar tidak ada lagi kelangkaan BBM di kawasan itu," kata Plt Sekretaris Provinsi Bengkulu Fauzan Rahim di Bengkulu, Selasa. Di Enggano kini sering terjadi kelangkaan BBM khususnya minyak tanah, salah satu penyebabnya kerena tidak lancarnya pasokan akibat berbagai masalah seperti kondisi cuaca dan badai. "Kalau sudah ada depo tidak akan ada lagi kelangkaan, apalagi sampai kehabisan," kata Fauzan yang juga Asisten II Setprov Bengkulu itu. Selain itu, ia juga minta, agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Utara pro aktif dalam menanggapi berbagai permasalahan yang terjadi di Enggano baik itu menyangkut bahan bakar ataupun kebutuhan lainnya. Enggano merupakan satu kecamatan yang masuk dalam wilayah admistratif Kabupaten Bengkulu Utara. "Kalau nanti tidak bisa diatasi sendiri maka sampaikan masalahnya pada provinsi, dan kita akan membantu semampunya," katanya. Selama ini, Pemkab Bengkulu Utara tidak pernah menyampaikan masalah apapun yang terjadi di Enggano, sementara hasil pantauan yang dilakukan pemerintah provinsi justru cukup banyak masalah, di antaranya kelangkaan BBM. "Bukan kita (provinsi) tidak mau, tapi kalau semuanya provinsi yang atasi dikhawatirkan nanti timbul anggapan terlalu mencampuri urusan kabupaten," katanya. Selama ini di Enggano sering terjadi kelangkaan BBM akibat tersendatnya pengiriman yang selama ini hanya mengandalkan transportasi laut, yakni menumpang kapal roro "Raja Enggano". Namun saat cuaca buruk atau terjadi badai, kapal itu tidak bisa melayani penyebarangan ke Enggano. Warga Pulau Enggano sebagian besar adalah nelayan tradisonal yang setiap harinya sangat membutuhkan BBM, dengan adanya pangakalan minyak tersebut akan memudahkan warga mendapatkan BBM. Transportasi Bengkulu-Enggano selama ini dilayani oleh KM Raja Enggano dua kali dalam seminggu dengan waktu tempuh selama 12 jam (97 mil). (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007