Yogyakarta (ANTARA News) - Lima jenazah warga negara Australia korban kecelakaan pesawat Garuda GA-200 yang terbakar di Yogyakarta, Selasa sekitar pukul 16.40 WIB diterbangkan ke negara asalnya dengan pesawat dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Kelima jenazah tersebut adalah Brice Steele, Mark Scott, Elizabeth O`Neill, Allison Sudrajat serta Henry Morgan Saxon Mellish. Upacara pemberangkatan kelima jenazah itu berlangsung singkat tanpa kata sambutan, dengan dihadiri antara lain keluarga korban dan Duta Besar Australia untuk Indonesia Bill Farmer serta sejumlah anggota Kepolisian Australia atau AFP (Australian Federal Police). Sebelum upacara dimulai, keluarga masing-masing korban diberi kesempatan mendekat ke peti jenazah dan menyentuh peti yang dibalut bendera Australia itu. Kemudian dua orang memimpin doa yaitu Chaplain Roger O`Donnel dari AFP, dan Sheikh Khalil Chami (untuk korban yang muslim). Seusai dilakukan penghormatan terhadap kelima jenazah tersebut, lima jenazah dalam peti itu langsung dibawa masuk ke pesawat Herqules, sedangkan keluarganya menumpang pesawat Qantas. Sebelumnya, kelima jenazah warga negara Australia itu pada Selasa siang dilepas dengan upacara khusus di depan Ruang Instalasi Forensik Rumah Sakit dr Sardjito Yogyakarta, tempat kelima jenazah tersebut diidentifikasi. Sebelum dilepas dengan inspektur upacara Kepala Biro Operasional Polda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kombes Polisi Simson Sugiarto, dilakukan serah terima jenazah. Serah terima jenazah ditandai dengan penandatanganan berita acara yang dilakukan Kombes Polisi Simson Sugiarto dan Mick Travers APM, ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Australian Federal Police (AFP). Upacara pelepasan jenazah di RS dr Sardjito Yogyakarta diikuti dua regu Polri dari Satuan Brimob dan Samapta Polda DIY. Selaku komandan upacara Kompol A Widyanto dari Polda DIY. (*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007