Bukittinggi (ANTARA News) - Kota wisata Bukittinggi dan Padang panjang, Sumbar, telah diguncang 1.102 kali gempa susulan, setelah terjadi gempa utama berkekuatan 5,8 dan 6,3 Skala Richter (SR) Selasa Maret lalu yang juga melanda sejumlah daerah lainnya di propinsi itu dan menyebabkan 67 korban tewas. "Hingga hari ini, Rabu (14/3) kami mencatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 1.102 kali di Kota Bukittinggi dan Padang Panjang, setelah gempa utama 5,8 dan 6,3 SR," ujar Staf Operator Kantor Pencatat Gempa, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Padang Panjang, Fitria Afiadi, kepada ANTARA News di Bukittinggi, Rabu. Ia menyebutkan, dari 1.102 gempa itu sebanyak 73 kali dirasakan guncangannya oleh masyarakat di Bukittinggi dan Padang Panjang. "Karena yang terjadi adalah gempa susulan, maka kekuatannya di bawah gempa utama, yakni di bawah 3 SR, namun ada juga yang mencapai 4,6 SR beberapa jam setelah gempa utama terjadi," katanya. Ia menambahkan, untuk hari Rabu (14/3) terjadi belasan kali gempa susulan namun yang dirasakan warga hanya dua kali, yakni pada pukul 05.20 WIB dengan kekuatan 2,8 SR dan pukul 06.17 WIB dengan kekuatan 2,5 SR. Menurut dia, gempa-gempa susulan masih akan terus terjadi hingga 14 hari setelah gempa utama, namun kekuatannya di bawah 3 SR.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007