Sukabumi (ANTARA News) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi, Jawa Barat mencatat setiap tahun rata-rata 30 warga di daerah ini tertular Human Immunodeficiency Virus (HIV).

"Untuk jumlah kumulatif kasus HIV-AIDS di Kota Sukabumi, tepatnya dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2015, mencapai 963 orang," kata Ketua KPA Kota Sukabumi, Achmad Fahmi di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, dari data tersebut dalam beberapa tahun terakhir ini mayoritas warga yang tertular HIV berasal dari kalangan ibu rumah tangga (IRT) baik yang ditularkan dari suaminya maupun ada penyebab lainnya.

Masih tingginya warga yang tertular HIV ini menjadi perhatian utama pihaknya. Maka dari itu pihaknya berupaya melakukan pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dengan melibatkan berbagai unsur instansi dan lembaga terkait lainnya.

Selain itu, dalam antisipasi dan pencegahan lembaga ini juga menggandeng BPMPKB (Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana), Dinas Kesehatan, TP PKK, Posyandu dan membentuk WPA (Warga Peduli AIDS).

"Dengan semakin banyaknya instansi yang digandeng dan peduli terhadap penanggulangan HIV/AIDS bisa menjadi agen informasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS khususnya di kalangan IRT di Kota Sukabumi," tambahnya yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Sukabumi.

Di sisi lain, Fahmi mengatakan partisipasi aktif dari berbagai unsur warga sangat diperlukan khususnya dalam melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS termasuk dalam menekan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS).

Kedepannya setiap elemen khususnya WPA bisa mengidentifikasi wilayahnya masing-masing dari pola perilaku beresiko, bekerja sama dengan pihak kecamatan, kelurahan dan puskesmas masing-masing serta kelompok dukungan sebaya.

"Melalui berbagai upaya tersebut langkah pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di Kota Sukabumi bisa maksimal, sehingga jumlah warga yang tertular penyakit mematikan ini bisa ditekan," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016