Santa Clara, California (ANTARA News) - Cara serangan dunia maya alias siber oleh sekutu pimpinan Amerika Serikat terhadap ISIS dapat digunakan oleh negara lain, kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Ashton Carter, pada Rabu.

Saat berbicara di California, Carter kepada wartawan menyatakan sekutu pimpinan Amerika Serikat menggunakan teknologi elektronik untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan pasukan garis keras itu menggalang, serta mengatakan bahwa sejumlah negara lain juga dapat melakukan hal sama untuk perang lain.

"Itu bukan kemampuan yang hanya dimiliki oleh kami," kata Carter, dalam jumpa pers di sayap keamanan perusahaan Intel di Santa Clara. "Itulah mengapa keberadaan pertahanan maya, yang baik dan kuat, penting bagi kami," tambahnya.

Tanggapan itu memberikan lebih banyak rincian terhadap gerakan, yang baru belakangan ini diakui. Konferensi itu juga dihadiri menteri keamanan dan perdagangan dalam negeri Amerika Serikat.

Para menteri dari kabinet telah berkumpul dalam pertemuan dewan penasehat keamanan kepresidenan selama sehari penuh, pertemuan itu diadakan pertama kali di Silicon Valley sejak munculnya kelompok itu lebih dari 35 tahun yang lalu.

Pejabat menggunakan tanggapan mereka dalam kegiatan itu untuk meminta adanya kerjasama lebih antara pemerintah dengan sektor swasta, terutama untuk menangkal ancaman keamanan dunia maya yang semakin besar.

Carter mengatakan bahwa dia sedang memperluas unit inovasi teknologi Pentagon dengan cara menambahkan sebuah kantor di Boston dan mempekerjakan seorang perekrut untuk menarik para pemimpin perusahaan teknologi untuk melakukan pekerjaan militer sementara. 

Mereka yang disebut dengan Unit Inovasi Percobaan dibentuk untuk membantu menapatkan gagasan dan hasil dari Silicon Valley untuk diberikan ke Departemen Pertahanan Amerika Serikat secepat mungkin.

Kepala Dinas Keamanan Nasional, Michael Rogers, mengatakan kepada kelompok itu bahwa pelaksana tugas intelijen terbesar negara bergerak dari melindungi jaringan Pentagon secara khusus menjadi melindungi pemerintahan sipil lima tahun yang lalu, dan semakin mendukung Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat untuk usahanya demi menjaga para perusahaan swasta.

"Bagian yang membuat saya frustrasi adalah, mengapa kami melakukannya setelah adanya kejadian, saat terjadinya peretasan besar yang menimpa Sony Pictures Entertainment, bagian dari perusahaan Sony, alih-alih bertindak lebih awal dari informasi yang ada terkait serangan itu," kata Rogers.

Ketegangan sejumlah perusahaan teknologi Amerika Serikat dengan pemerintah terus memanas atas permintaan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, melakukan pembukaan keamanan atas permintaan pemerintah.

Tiga orang menteri kabinet mendukung permintaan kunci keamanan yang fleksibel saat konferensi pers. Komite Penasihat Keamanan Telekomunikasi nasional tidak membahas isu itu saat menjalankan sesi publik di Intel pada Rabu.

Pejabat perusahaan keamanan dan teknologi serta pihak terkemuka lain mengatakan dalam pertemuan itu, bahwa mereka berharap pemerintah akan terus mempercepat pemberlakuan inovasi sektor swasta dalam beberapa bidang seperti dalam bidang pembelajaran robotika dan permesinan dan para pejabat mengatakan mereka akan melakukannya.

Koordinator kebijakan keamanan dunia maya Gedung Putih, Michael Daniel, mengatakan, kerjasama itu sangat diperlukan untuk menghindari keuntungan besar dalam ekonomi, sosial dan intelijen di Internet demi pihak Barat untuk menjadi pihak yang bertanggung jawab.

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016