New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama di perdagangan New York pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena beberapa pejabat Federal Reserve membuat komentar hawkish tentang kenaikan suku bunga.

Presiden Fed Boston Eric Rosengren mengatakan pada Kamis bahwa data ekonomi baru-baru ini menjamin kelanjutan kenaikan suku bunga secara bertahap.

"Jika data ekonomi yang masuk terus konsisten dengan perbaikan bertahap di pasar tenaga kerja dan inflasi semakin mendekati target, Fed akan siap untuk secara bertahap menormalkan suku bunganya," kata dia.

Kata-kata Rosengren ini digemakan oleh rekannya dari Kansas City Esther George, yang mendesak bank sentral AS untuk meningkatkan suku bunga guna menghindari kemungkinan gelembung harga aset.

"Saya melihat tingkat saat ini terlalu rendah untuk kondisi ekonomi saat ini," kata George dalam sebuah pidato pada Kamis, menambahkan bahwa sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga dapat mengambil terlalu banyak utang dalam menanggapi suku bunga rendah dan pertumbuhan cepat, dan "kemudian bersantai dengan cara-cara yang mengganggu."

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,33 persen menjadi 94,135 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,1378 dolar dari 1,1429 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris merosot ke 1,4447 dolar dari 1,4461 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7326 dolar dari 0,7384 dolar.

Dolar dibeli 109,06 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,46 yen pada sesi sebelumnya. Dolar turun menjadi 0,9703 franc Swiss dari 0,9708 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2828 dolar Kanada dari 1,2839 dolar Kanada, demikian dikutip dari Xinhua.

(Uu.A026)

Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016