Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk kembali melonggarkan kebijakan moneternya dengan menurunkan suku bunga acuan agar selaras dengan komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

"Harapannya ada penurunan suku bunga, jadi sesuai apa yang dilakukan pemerintah. Pemerintah saat ini berkomitmen untuk mendorong ekonomi," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan, penurunan suku bunga sudah menjadi kesepakatan nasional. Dengan menurunnya suku bunga di dalam negeri maka dapat meningkatkan perekonomian domestik serta positif bagi kinerja pasar modal.

"Kalau pemerintah sudah berkomitmen, Presiden juga begitu maka ini sudah menjadi kesepakatan nasional untuk menurunkan suku bunga, dan mestinya juga bagus buat pasar modal," katanya.

Sedianya, pada Kamis, Bank Indonesia akan merilis hasil kebijakan Rapat Dewan Gubernur mengenai BI rate. Saat ini, BI Rate sebesar 6,75 persen, dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 4,75 persen dan Lending Facility sebesar 7,25 persen.

Sebelumnya, Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan penurunan suku bunga akan berimplikasi positif terhadap investasi di pasar saham.

"Diharapkan, penurunan suku bunga acuan segera diikuti oleh penurunan suku bunga perbankan sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," katanya.

Sementara itu tercatat, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2016 tercatat 4,92 persen (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 5,04 persen (yoy). Namun, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2016 tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2016