Jakarta (ANTARA News) - Dirut Bank Mandiri Agus Martowardoyo mengungkapkan pihaknya optimis akan dapat melebihi target pertumbuhan kredit 20 persen pada 2007 akibat kebijakan pelonggaran aturan pemberian kredit yang akan dilakukan BI, sehingga akan merevisi target itu pada Juni nanti. "Kami akan memanfaatkan bulan Juni untuk merevisi anggaran. Kalau kondisinya seperti ini, semua sinkronisasi dilakukan, (pertumbuhan kredit-red) itu mungkin bisa lebih dari (20 persen-red) ini," kata Agus di sela-sela seminar tentang agrobisnis di Jakarta, Jumat. Dia menjelaskan, pelonggaran aturan kredit yang akan diterapkan BI untuk melihat status kolektibilitas perusahaan hanya dari kemampuan membayar serta mengabaikan status keuangan dan prospek bisnis menjadi signal positif bagi perbankan untuk meningkatkan pembiayaan mereka. "Bank Mandiri bisa masuk dari mikro hingga korporasi. Pokoknya semua segmen. Untuk masing-masing segmen, kita memang targetkan bisa menguasai pangsa pasar 25-30 persen," katanya. Terkait dengan kredit pada triwulan I ini, Agus memperkirakan penyaluran kredit akan berjalan pelan karena pengaruh bencana alam seperti banjir. "Tapi kita harapkan di triwulan II akan lebih baik," katanya. Dalam kesempatan itu, Bank Mandiri juga mengumumkan bahwa mereka telah mempersiapkan kredit untuk membiayai investasi perkebunan Rp11 triliun untuk periode tahun 2007-2010. Direktur Mikro dan Retail Bank Mandiri, Budi Gunardi mengatakan dana akan digunakan untuk perkebunan kelapa sawit rakyat seluas 321.268 hektar yang akan disalurkan secara bertahap sesuai kebutuhan penanam dan pemeliharaan tanaman. Menurut Budi, dana tersebut dapat membiayai sebanyak 80 ribu petani plasma. Komoditas perkebunan yang akan dibiayai adalah kelapa sawit, kakao dan karet. Hingga saat ini kredit yang disalurkan Bank Mandiri ke sektor pekebunan mencapai Rp14,39 triliun dengan rincian perkebunan besar dan perkebunan inti Rp11,3 triliun serta untuk koperasi dan petani plasma Rp3,09 triliun. Bank Mandiri juga menyalurkan kredit kepada industri pengolahan produk perkebunan senilai Rp7,14 triliun. Pangsa pasar kredit perkebunan Bank Mandiri saat ini mencapai 36,43 persen dari kredit perkebunan nasional yang berdasarkan data Bank Indonesia (BI) mencapai Rp39,5 triliun. Budi juga optimistik bisnis perkebunan ini dapat berkembang mengingat kelancaran pengembalian kredit tersebut. "Sejauh ini pengembalian kredit sektor kelapa sawit lancar. Prosentase kredit macet sektor ini relatif kecil bila dibandingkan dengan sektor lain," tambahnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007