Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia melakukan kerja sama dengan Pemerintah Brasil dalam pengembangan bioetanol sebagai salah satu bahan energi alternatif di Tanah Air. Menteri Pertanian Anton Apriyantono di Jakarta, Jumat menyatakan, Brasil merupakan negara yang telah memiliki pengalaman selama 30 tahun dalam pengembangan bioetanol. "Indonesia ingin belajar dari negara tersebut dalam pengembangan bioetanol," katanya di sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembentukan Consultative Committee on Agricultural (CCA) dengan Menteri Pertanian Brasil Luis Carlos Guedes Pinto. Melalui kerja sama tersebut, tambahnya, diharapkan mampu menarik minat investor dari Negeri Samba itu mendirikan pabrik bioetanol di Indonesia. Menyinggung realisasi kerja sama pengembangan bioetanol tersebut, Anton tidak menyebutkan secara pasti karena hal itu masih dalam taraf penjajakan. "Dalam waktu dekat, kita akan menugaskan Tim Teknis dari Badan Penelitian dan Pengembangan Deptan ke Brasil untuk menindaklanjuti kerja sama secara konkrit," katanya. Selain kerja sama pengembangan bioenergi, Brasil yang merupakan produsen gula terbaik di dunia juga menawarkan kerja sama di bidang teknologi perkebunan dan pengolahan gula kepada Indonesia. Sementara itu di bidang peternakan, Brasil berminat mengekspor produk ternak ke Indonesia, namun Deptan masih mengkaji keinginan tersebut karena salah satu negara Amerika Latin itu dinyatakan belum bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) oleh Organisasi Kesehatan Hewan Internasional (OIE). Mentan menyatakan, Indonesia masih mengacu pada ketetapan OIE dan Surat Keputusan Menteri Pertanian No 745 Tahun 1992 tentang Persyaratan Pemasukan Daging dari luar negeri yang tetap menerapkan "intensive maximum security measures" atau pengamanan maksimal untuk mencegah masuknya penyakit hewan kategori berbahaya seperti PMK dan sapi gila. Namun demikian, tambahnya, Indonesia mengundang investor Brasil mengembangkan ternak sapi Bali di Tanah Air. Mengenai pembentukan CCA, hal itu dimaksudkan sebagai forum pertemuan kementerian pertanian kedua negara secara reguler setiap tahun untuk membahas berbagai peluang kerjasama dan permasalahan di sektor pertanian yang dihadapi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007