Banda Aceh (ANTARA News) - Ratusan kepala keluarga (KK) korban tsunami minta Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias untuk mempercepat pembayaran ganti rugi lahan relokasi di kawasan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar. "Kami berharap BRR segera membayar ganti rugi lahan, sehingga pihak donor yang telah menjanjikan pembangunan rumah permanen bagi kami segera terwujud," kata salah seorang korban tsunami, Burhanuddin, di Aceh Besar, Sabtu. Menurut dia, pihak donor yakni Islamic Relief telah menyatakan kesediaannya membangun sekitar 100 unit rumah bantuan korban tsunami yang kini masih menempati barak penampungan sementara di Blang Bintang, namun terkendala lahan yang belum dibebaskan. "Saya memperoleh informasi yang menyebutkan Islamic Relief telah bersedia membangun rumah kepada korban tsunami, tapi masih terkendala lahan yang belum dibebaskan oleh BRR Aceh-Nias," tambahnya. Burhanuddin menjelaskan, sekitar enam hektare lahan dibutuhkan untuk membangun rumah korban tsunami yang merupakan relokasi karena mereka engan kembali ke desa asalnya setelah sebagian tanahnya telah jadi laut saat bencana alam, 26 Desember 2004. Masyarakat pemilik tanah telah rela melepaskan hak atas tanahnya dengan catatan dibayar ganti rugi. "Kami sudah beberapa kali datang minta BRR membayar ganti rugi lahan karena rumah sudah ada yang mau membangunnya," tambah dia. Dia menyebutkan, masyarakat korban tsunami dari berbagai desa pesisir di Aceh Besar dan Kota Banda Aceh itu telah dua tahun menempati barak sementara dan sudah menyatakan kesepakatan bersama bersedia menetap di Blang Bintang, jika rumah dibangun untuk mereka. Sementara Bupati Aceh Besar Bukhari Daud menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan BRR terkait dengan informasi masyarakat mengenai ganti rugi lahan bagi relokasi pengungsi di Blang Bintang tersebut. "Pada prinsipnya, kita akan menyediakan lahan bagi pemukiman masyarakat terutama korban tsunami yang mungkin tidak mau lagi kembali ke desa asalnya di pesisir," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007