Batam (ANTARA News) - Denny Manopo (28), petarung gaya bebas, dirawat di ruang gawat darurat Rumah Sakit Awal Bros sehabis bertarung melawan Richard Tarihoran dalam duel yang ditajuki "Batam Free Style Fighting", Sabtu malam. Petarung dari Minahasa Pemuda Pancasila Fighting Club Batam (MPPFCB) itu 25 menit sebelumnya di Mega Mall Batam Centre ditundukkan Tarihoran (Garuda Fighting Club Tanjung Pinang/GFCTP) dengan "time out". Kepada ANTARA News, Manopo setibanya di rumah sakit mengatakan, masih pusing dan mual, juga sempat dan muntah ketika diberi oksigen. Ia menuturkan, semula berniat menundukkan Tarihoran dengan dua kali pukulan, seperti yang sukses pada enam kali pertandingan lain terhadap lawan-lawannya sejak 2004. Tarihoran meski berdarah-darah di bagian pelipis mata kirinya ternyata tangguh, sedang Manopo harus ditandu ke luar ring segi enam yang dikelilingi jaring hingga kemudian ke rumah sakit. Dr Fanny Farhansyah, yang memeriksa Manopo, menyatakan bahwa masih harus mengobservasi pasien. Akan tetapi, katanya, ada kemungkinan rasa pusing dan mual yang dialami Manopo dipengaruhi penyakit maag. Manopo sendiri mengatakan, untuk mempersiapkan naik ring (sekitar pukul 22.15) terakhir makan pukul 15.00 WIB dan memang selama ini ada masalah pada tukak lambungnya. Tarihoran dan Manopo petarung Kelas Welter, namun malam itu ke gelanggang di Kelas Ringan pada partai ke-12 dari 13 yang tak satu pun berakhir sampai ke ronde ketiga. Duel Batam yang diselenggarakan Federasi Olahraga Bela Diri (FOBI) Kepulauan Riau itu antara lain diperkuat wasit Lam Ting dan Perry George Pantouw dari Jakarta. Hasil selengkapnya: Kelas Ringan: Richard Tarihoran menang atas Denny Manopo; Parno Siregar (Putra Naga Fighting Club Batam (PNFCB) menang TKO atas Kemsam (Tiban Fighting Club Batam (TFCB); Robinson Sinaga (PNFCB) atas Ibah (Piranha Fighting Club Batam/PFCB). Di kelas yang sama, Jack (PFCB) menang KO atas Barmen Manurung (Tabasi Fighting Club Batam/TFCB); Eriksson (TFCB) meraih medali atas Edison Sagala (134 Fighting Club Batam) setelah wasit memutuskan menghentikan pertarungan; sedang Muslim Mubarok (134 FCB) meng-KO Sukardi (PFCB). Satu-satunya partai Kelas Berat hanya sekitar 3 menit diselesaikan Roy (MPPFCB) atas Fadliansyah (Tabasi Mega Mall Fighting Club/TMMFC) dengan KO. Di Kelas Welter: Rinaldi Helmi (134 FCB) menundukkan Helma Tarihoran (GFCTP) yang menyerah 3 menit 27 detik ronde pertama; Ade Erik (Tabasi FCB) mengunci Rudi Malau di detik ke-50 ronde I; dan Suheriyanto (TFCB) menghabisi perlawanan Benny Bocok (TFCB) yang terkapar dengan dua ronde yang sarat jual-beli pukulan; sedang Robert Naibaho (TMMFC) menang WO atas Hendrik (MPPFCB). Perry Pantouw mengemukakan pertandingan di Batam sesuai dengan standar FOBI dan ia berharap Batam kelak menjadi tuan rumah duel tingkat internasional. Yudoka kelahiran 8 Mei 1965, peraih medali emas kelas 95 kg Sea Games 1993, kelas bebas Sea Games 1993, kelas 95 kg Sea Games 1991, Kelas Bebas Sea Games 1991; itu, menyatakan, meski keras, tarung bebas mengutamakan sportivitas. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007