Semarang (ANTARA News) - Betapa merepotkan bila pejabat yang setiap hari harus berbicara tiba-tiba dilarang banyak bicara oleh dokter, setidak selama 10 hari. Tapi itulah yang baru saja dialami Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ali Mufiz, setelah sang dokter mendiagnosis adanya gangguan di tenggorokan sang pejabat itu. "Hari ini merupakan hari kedua saya dibolehkan bicara di depan publik," kata Ali sebelum menjadi pembicara sarasehan "Perlindungan Peternak dan Pelaku Usaha Peternakan terhadap Dampak Isu Flu Burung" di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng, Sabtu. Meskipun tetap energik, Ali Mufiz yang juga tokoh NU dan masih tercatat sebagai dosen FISIP Undip Semarang itu memang agak berbeda dibandingkan dengan kondisinya sebelum terkena gangguan di tenggorokan. Kepada para ilmuwan dan peternak di ruang pertemuan PWNU Jateng itu, Ali MUfiz memang menjelaskan kebijakan umum Pemprov Jateng mengenai penanggulangan flu burung dengan tempo bicara lebih lembut dan sedikit melambat. Tapi ketika sejumlah wartawan mulai mengajukan pertanyaan, Ali tidak menunjukkan sikap berhati-hati dengan tenggorokannya itu. "Tidak apa, tenggorokan saya semakin mambaik, kok," kata Ali, yang selama ini dikenal dekat dengan wartawan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007