Jakarta (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyayangkan hanya dua bakal calon gubernur, yakni Fauzi Bowo atau Foke yang didukung oleh 16 partai yang berkoalisi dan Adang Daradjatun yang diusungkan PKS. "Jika banyak calon, maka pilkada akan lebih meriah dan masyarakat Jakarta bisa memilih sesuai pilihannya, tidak terpasung dan terbatas dua orang," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring di sela Musyawarah VI Majelis Syuro PKS di Jakarta, Minggu. Tifatul menjelaskan partainya menyayangkan sejumlah tokoh lokal yang sebelumnya menjadi bakal calon untuk turut berpartisipasi seperti Agum Gumelar, Faisal Basri, dan Sarwono, serta Bibit Waluyo ternyata tidak masuk dalam bursa pencalonan. "Ini menimbukan pertanyaan sekaligus mengurangi alternatif pilihan masyarakat terhadap figur yang ingin memperbaiki ibukota," katanya. Meski berhadapan dengan koalisi partai pendukung Foke, Tifatul mengaku tidak terkepung. Namun, pihaknya ingin seluruh peserta bermain sesuai aturan. "Mari bermain sesuai aturan main. Jangan terkesan arogan dan memandulkan demokrasi," katanya. Tifatul menegaskan bahwa pihaknya tidak takut kalah dan akan lebih fokus pada pengusungan pro-perubahan dalam pilkada DKI yang akan berlangsung pada Agustus mendatang. "Kita akan terus berjuang, seperti pilkada di beberapa daerah seperti di Depok, Sukabumi, dan Bekasi dimenangkan PKS. Kita pro-perubahan. DKI harus berubah lebih baik, kita berharap masyarakat Jakarta lebih `well informed`, tidak pro-status quo," ujarnya. Sementara itu, Ketua Umum Dewan Perwakilan Wilayah PKS DKI Jakarta, Ahmad Heryawan, mengatakan PKS tidak gentar dengan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyebutkan Foke lebih unggul dibandingkan Adang Daradjatun. "Kita tidak khawatir, kita tenang saja hadapi persoalan. Survei itu juga perlu ada pembanding. Mungkin saja besok sudah berubah karena gencarnya masing-masing cagub turun ke masyarakat. Lagi pula pilkada masih jauh," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007