Tel Aviv (ANTARA News) - Sebagian besar warga Israel (56 persen) ingin negara mereka paling tidak menjalin kontak sebagian dengan pemerintah persatuan Palestina di bawah pimpinan Perdana Menteri Ismail Haniya. Suatu jajak pendapat yang diterbitkan di Tel Aviv, Senin, menyebutkan, sekitar 39 persen responden menyatakan Israel harus melakukan perundingan dengan pemerintah persatuan seluruhnya, sedangkan 17 persen lainnya mengatakan bahwa negara Yahudi itu harus sedikitnya melakukan pembicaraan dengan para anggota Fatah di pemerintahan, sedangkan boikot terus dilakukan terhadap pejabat-pejabat Hamas. Jajak pendapat, yang dilakukan oleh harian Yediot Ahronot, menanyai 517 orang Israel dewasa Ahad, dengan batas kesalahan 4,3 persen. Kabinet Perdana Menteri Israel Ehud Olmert, Ahad memutuskan untuk memboikot pemerintah baru, yang dilantik Sabtu, karena tidak mengakui hak keberadaan Israel serta tidak meninggalkan kekerasan dalam memimpin negara Palestina. Kabinet memutuskan pihaknya melakukan kontak secara terpisah hanya dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang moderat, dari partai Fatah yang bergabung dengan militan Islam Hamas di dalam kabinet persatuan setelah berbulan-bulan melakukan perjuangan bersenjata.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007