Jakarta (ANTARA News) - Salah satu pendiri Teman Ahok Singgih Widyastono menyampaikan bahwa niatnya untuk mengerahkan massa dan berdemo di depan Kedutaan Besar Singapura yang ada di Jakarta karena dua rekannya ditahan pihak imigrasi Singapura, hanya sebagai emosi semata.

"Kami merasa gusar, karena kami tidak punya akses ke pejabat, kami juga bingung. Sehingga pernyataan akan mengerahkan massa di media sosial itu adalah emosional," kata Singgih di Jakarta, Minggu.

Untuk itu, Singgih menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh pihak yang merasa terganggu dengan pernyataan tersebut.

Diketahui, dua pendiri Teman Ahok Amalia Ayuningtyas dan Richard Saerang sempat tertahan di pihak imigrasi Bandara Changi, Singapura, pada Sabtu (4/6) ketika ingin mmenghadiri undangan dari WNI di negeri singa tersebut.

Keduanya tiba di Singapura pukul 10.00 waktu setempat, kemudian diamankan pihak imigrasi dengan status orang yang tidak diinginkan masuk Singapura.

Mereka kemudian diinterograsi selama tiga jam dan sempat masuk ke dalam ruang isolasi, di mana keduanya tidak boleh berhubungan dengan pihak luar.

Pada Sabtu malam, akun twitter Teman Ahok sempat berkicau tentang penahanan keduanya dengan memberi hashtag #SaveAmaliaRichard.

Kicauan tersebutpun mendapat respon dari netizen yang sebagian merasa kaget dan prihatin.

"Mereka tidak bisa dihubungi selama berjam-jam. Makanya kami gusar," pungkas Singgih.

Namun, keduanya akhirnya sampai di Tanah Air dengan penerbangan Garuda Indonesia pada Minggu pukul 10.00 waktu Singapura.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016