(ANTARA News) - Sebanyak 73 warga Kampung Kebonharjo, Kota Semarang, yang lahannya digusur PT Kereta Aoi Indonesia menggugat BUMN itu. Lahan tempat mereka tinggal ada di atas lahan yang relnya akan diaktfifkan kembali oleh PT KAI. 

Gugatan atas penggusuran oleh PT KAI itu didaftarkan ke Pengadilan Negeri Kota Semarang, Senin.

Juru bicara kuasa hukum pengugat, Hermansyah Bakrie, mengatakan selain PT KAI, warga juga memasukkan kepala Poltabes Semarang sebagai turut tergugat.

"PT KAI dengan bantuan dari Polrestabes Semarang dinilai telah melakukan perbuatan sewenang-wenang," katanya.

Menurut dia, PT KAI telah melakukan penggusuran terhadap puluhan rumah milik warga Kebonharjo tanpa izin eksekusi dari pengadilan.

Padahal, kata dia, para warga tersebut sudah puluhan tahun tinggal di tempat tersebut tanpa gangguan apapun.

"Bahkan sudah ada warga yang memiliki sertifikat hak milik," katanya.

Dalam penggusuran yang terjadi pada 19 Mei 2016 tersebut, lanjut dia, 14 rumah warga telah dibongkar paksa.

Atas penggusuran tersebut warga mengajukan ganti rugi yang total mencapai Rp71 miliar.

"Ganti rugi materiil sebesar Rp14 miliar, ganti rugi immateriil sebesar Rp57 miliar," katanya.

Sebelumnya, PT KAI menggusur rumah warga di Kampung Kebonharjo yang akan terkena proyek reaktivasi rel menuju pelabuhan.

Penggusuran pada 19 Mei tersebut berlangsung ricuh karena penolakan warga dan tujuh polisi terluka.

Pewarta: IC Senjaya
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016