Subang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyaksikan penandatanganan kontrak di sektor ESDM senilai 6.174 juta dolar AS dan tujuh kontrak penjualan gas senilai 1.614 juta dolar AS di Subang, Jawa Barat, Rabu. "Semoga dengan bertambahnya proyek minyak dan gas dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan," kata Presiden. Kontrak di sektor ESDM tersebut terdiri dari sembilan kontrak kerjasama migas, empat kontrak amandemen Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara dari PMDN menjadi PMA, lima kontrak EPC (engineering, procurement, and construction) proyek PLTU 10 ribu MW, 14 kontrak IPP (independent power producer) dan dua kontrak proyek pinjaman di bidang ketenagalistrikan untuk pembangkit minihydro dan pembangkit listrik geothermal. Menurut Presiden, tingginya permintaan kebutuhan energi membuat upaya mencari sumber energi baru harus tetap ditingkatkan. Kebutuhan energi minyak dalam negeri adalah 1,3 juta barel per hari padahal prosuksinya hanya sekitar 1 juta barel per hari. Jadi untuk memenuhi kebutuhan itu perlu dikembangkan ladang minyak baru yang biasanya tidak mudah karena terletak di remote area dan memerlukan modal yang tidak sedikit, katanya. Pada kesempatan itu, Presiden juga meresmikan proyek-proyek di sektor ESDM. Proyek yang diresmikan antara lain proyek milik PT Pertamina seperti pengembangan lapangan migas pertamina Subang, pengembangan lapangan migas pertamina Pondok Tengah, pembangunan terminal transit utama Balongan dan pembangunan depot BBM Cikampek. Kemudian proyek BP Migas seperti pengembangan lapangan gas ConocoPhilips-Suban II, lapangan gas Tunu Phase X-Total E&P Indonesie, dan lapangan Tambora Phase II-Total E&P Indonesie. Presiden juga secara simbolis menyerahkan bantuan program kemitraan dan bina lingkungan sebesar Rp9,616 miliar dari PT Pertamina, PT PLN dan PT PGN. Pada kesempatan yang sama, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro juga menyerahkan 72 titik sumur bor untuk 19 provinsi dengan nilai Rp43,8 miliar dan 33 ribu sistem pembangkit energi tenaga matahari untuk 30 provinsi senilai Rp253 miliar. Turut hadir dalam kesempatan itu Ibu negara Ani Yudhoyono, Menteri ESDM, Menteri BUMN, Gubernur NAD dan Gubernur Jabar. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007