Jakarta (ANTARA News) - Setelah Energi Mega Persada Tbk (ENRG) gagal menjual sahamnya di PT Lapindo Brantas Inc, kini tiba giliran PT Medco Energi Tbk (MEDC) menjual seluruh saham kepemilikannya di Lapindo seharga 100 dolar Amerika Serikat (AS). "Memang kami telah menjual kepemilikan saham Medco di Lapindo pada 16 Maret lalu kepada Grup Prakarsa," kata Sekretaris Perusahaan Medco, Andy Karamoy, di Jakarta, Rabu. Namun,Andy tidak bersedia menjelaskan siapa sebenarnya pembeli (Prakarsa) tersebut. Hanya saja, ada sejumlah pihak bersinyalemen bahwa Prakarsa adalah pihak Energi Mega sendiri melalui kelompok usaha Minarak Labuan. Andy mengatakan, tujuan dari penjualan saham Medco di Lapindo adalah untuk memisahkan tanggung jawab pembiayaan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo. "Hal ini dilakukan, agar lumpur panas Lapindo tidak membebani keuangan perseroan," katanya. Pemilik saham PT Lapindo brantas Inc. terdiri atas Energi Mega Persada yang memiliki 50 persen, dan sisanya 32 persen dimiliki Medco, serta 18 persen lagi dimiliki Santos Brantas. Sementara itu, Kepala Biro Penilaian Keuangan Sektor Riil Badan Penanaman Modal (Bapepam), Nurhaida, mengemukakan bahwa pihaknya baru saja menerima surat penjelasan dari Medco mengenai penjualan Lapindo tersebut. "Kami masih menelaah surat Medco tersebut, dan mungkin saja penjualan Lapindo itu tidak harus mendapat persetujuan Bapepam," katanya. Energi Mega juga pernah mengajukan rencananya untuk menjual kepemilikan sahamnya di Lapindo kepada Lyte Limited seharga dua dolar AS. Namun hal itu mendapat reaksi keras dari Bapepam yang berujung pada tidak disetujuinya rencana penjualan tersebut. Bapepam pun menilai, ada ketidakjelasan siapa nanti yang bertanggung jawab terhadap dampak sosial ekonomi lumur Lapindo tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007