Bandung (ANTARA News) - Satuan Polisi Air Polres Garut melakukan pendataan kerusakan bangunan dan perahu akibat diterjang gelombang tinggi melanda laut selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Akibat gelombang tinggi air laut itu menyebabkan perahu milik nelayan dan bangunan dekat pantai rusak," kata Kepala Satuan Polisi Air Polres Garut AKP Tri Andri melalui telepon seluler, Jumat.

Ia menyebutkan hasil pendataan sementara di wilayah Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet terdapat empat warung dan penginapan mengalami kerusakan diterjang ombak.

Selain itu, kata Tri, terdata ada tiga perahu milik nelayan rusak berat, dan 15 perahu rusak ringan akibat benturan sesama perahu.

"Perahu tersebut rusak karena berbenturan dengan perahu-perahu lain saat parkir di bibir pantai," kata Tri.

Sedangkan data kerusakan di pantai lain sepanjang laut selatan Garut, kata Tri, belum diketahui jumlah dan bentuk kerusakannya.

"Dari wilayah kecamatan lain belum diketahui baik itu bangunan atau perahu rusak, terakhir ini baru di Pantai Santolo," katanya.

Ia menambahkan selama dua hari kebelakang pantai selatan Garut diterjang gelombang tinggi air laut hingga sampai meluap ke daratan.

Peristiwa itu, kata dia, tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerugian materi akibat kerusakan bangunan dan perahu.

"Sampai sekarang status waspada masih berlaku untuk pesisir selatan Garut," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016