Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan laba bersih tahun 2006 sebesar Rp4,2 triliun, atau meningkat 17,9 persen dibandingkan tahun 2004. Pertumbuhan laba ini antara lain berasal dari peningkatan pendapatan bunga bersih, demikian laporan BCA di Jakarta, Rabu. Dengan pencapaian laba itu, pada 2006 "return on assets" (ROA, tingkat pengembalian terhadap asset) naik jadi 3,8 persen dari 3,4 persen di tahun 2005 dan "return on equity" (ROE, tingkat pengembalian modal) naik jadi 29,1 persen dari 28,2 persen pada 2005. "BCA mampu membukukan kinerja yang cukup memuaskan meskipun ekonomi yang cencerung lambat dan suku bunga yang tinggi telah berdampak terhadap bisnis perbankan," kata Presdir BCA DE Setijoso. Disebutkan, pendapatan bunga bersih meningkat 23,9 persen menjadi Rp9,5 triliun dibandingkan 2005 yang sebesar Rp7,7 triliun. Peningkatan itu didukung komposisi dana pihak ketiga yang menguntungkan dan aktiva produktif yang berimbang. Marjin bunga bersih meningkat 119 basis poin menjadi 7,19 persen pada 2006 dari 6,00 pada 2005. "BCA akan menyalurkan kredit secara proaktif sejalan dengan meningkatnya permintaan kredit pada 2007. Selain transaksi perbankan diharapkan akan terus meningkat dengan perbaikan ekonomi yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan volume giro dan tabungan," kata Setijoso. Dilaporkan pula kredit tumbuh 13,5 persen menjadi Rp61,4 triliun pada 2006. Kredit korporasi tumbuh 19,0 persen menjadi Rp23,9 triliun sementara kredit komersial dan UKM tumbuh 16,1 persen menjadi Rp29,2 triliun. Kredit konsumer turun 4,9 persen 4,9 persen menjadi Rp8,5 triliun terutama disebabkan oleh penurunan kredit kendaraan bermotor yang turun 40,9 persen menjadi Rp2,5 triliun. Meskipun demikian, penurunan ini diimbangi oleh pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kartu Kredit yang masing-masing tumbuh 23,9 persen menjadi Rp4,4 triiun dan 34,3 persen menjadi Rp1,6 triliun. Per 31 Desember 2006 porsi kredit komersial dan UKM mencapai 47,4 persen dari total kredit, sementara kredit korporasi 38,8 persen dan kredit konsumer 13,8 persen. Sementara itu kredit bermasalah sebesar 1,3 persen. Selama 2006, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 17,9 persen menjadi Rp152,7 triliun. Total giro dan tabungan tumbuh 14,3 persen menjadi Rp105,8 triliun dan berkontribusi 69,3 persen terhadap total DPK. Sementara deposito tumbuh 26,7 persen menjadi Rp46,9 triliun.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007