Malinau (ANTARA News) - Pengayuh sepeda keliling Indonesia Raden Andik Jaya Prawira (73) asal Provinsi Banten tiba di Kabupaten Malinau pada 10 Juni 2016 dengan disambut Wakil Bupati Malinau, Topan Amrullah.

Wakil Bupati Malinau, Topan Amrullah yang menyambut pengayuh sepeda keliling Indonesia, Jumat (10/6) menyatakan, semangat yang ditunjukkan pria usia tersebut untuk berkeliling Indonesia dengan menggunakan sepeda tersebut patut dijadikan tauladan dimana sikap patriotismenya sangat tinggi dan membanggakan.

Ia mengutarakan, Raden Andik Jaya Prawira tersebut hingga saat itu telah mengayuh sepada selama 270 hari dengan jarah tempuh 5.759 kilo meter dengan mengunjungi 128 kabupaten dan kota.

Topan Amrullah menceritakan awal mula pria usia lanjut ini mengayuh sepeda hanya ingin menemui sesama alumni SKMA (Sekolah Kehutanan Menengah Atas) dan rimbawan Indonesia untuk tetap menjaga dan mengelolah hutan secara lestari.

Pada kepesempatan yang sama Raden Andik Jaya Prawira menyatakan hutan adalah paru-paru dunia dan sumber kehidupan sehingga harus tetap dijaga dan dilestarikan.

Ia mengakui selama berkeliling Indonesia dengan mengayuh sepeda tidak pernah mengalami gangguan kesehatan meskipun tetap mnelanjutkan perjalanan dengan diguyur hujan dan teriknya matahari.

"Motivasi awalnya hanya ingin menemui alumni SKMA angkatan 64-69 yang ada di Pulau Jawa dan Bali untuk menjalin silahturahmi," ujar dia.

Namun ketika bersilaturahmi dengan Pemprov Jawa Barat dan DKI Jakarta, diminta untuk menjadi duta IKA SKMA Indonesia dengan menemui seluruh alumni SKMA di Indonesia sebanyak mungkin di tiap daerah.

Sehubungan dengan permintaan tersebut, dia menyanggupinya dengan mengumpulkan sebanyak mungkin tanda tangan atau bukti kunjungan pada tiap kepala daerah dan instansi kehutanan di kabupaten/kota yang dikunjunginya.

Ia mengatakan, tanda tangan tersebut akan diserahkan kepada MURI untuk mendapatkan penghargaan sebagai pengayuh sepeda lansia pertama yang berkeliling Indonesia.

Pewarta: M Rusman
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016