Medan (ANTARA News) - Terdapat empat titik yang menjadi sumber gempa dan mengancam terjadinya bencana alam di Sumut di masa mendatang, berdasarkan siklus pengulangan gempa. Gempa bumi dan tsunami berikutnya kemungkina terjadi pada rentang waktu mulai dari sekarang ke tahun 2035 dan 2061, ujar Koordinator Ikatan Ahli Geologi Indonesia Sumut-Aceh, Jonathan I Tarigan, dalam sebuah seminar yang berlangsung di Medan, Rabu. Ke empat titik itu yakni gugus kepulauan Nias, patahan Renun-Toru-Angkola, pada posisi tektonik yang terjadi di kawasan pantai timur Sumut-Aceh dan gugus kepulauan Andaman-Nikobar yang bisa menyebabkan tsunami. Gempa bumi di kepulauan Nias berasal dari jalur gempa yang besar dengan jarak sekitar 350 km dan merupakan bekas patahan pada 28 Maret 2005 lalu dengan kekuatan 8,7 Skala Richter (SR). Menurut dia, sebelumnya di kepulauan Nias telah terjadi dua kali gempa besar yakni pada tahun 1861 dengan kekuatan 8,0 SR dan tahun 1935 dengan 7,7 SR. Sedangkan untuk ruas patahan Renun-Toru-Angkola membelah bumi Sumut yang melintasi Karo, Pakpak Barat, Humbang Hasudutan, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan hingga Mandailing Natal. Gempa yang akan terjadi pada ruas patahan ini diperkirakan berkekuatan 6-7 SR, seperti yang terjadi sebelumnya di Karo tahun 1936 dengan kekuatan 7,2 SR dan Mandailing Natal pada akhir Desember 2006 dengan kekuatan 5,6 SR, katanya. Ia menjelaskan, jika gempa di jalur patahan ini berada pada kedalaman dangkal sekitar 10-15 km di dari atas permukaan bumi, maka akan memberikan efek goncangan sampai ke Medan yang dapat merontokkan bangunan. Sementara patahan posisi tektonik yang terjadi di kawasan pantai timur Sumut-Aceh berasal dari segmen tektonik di jalur busur belakang Sumbagut. Gempa bumi di jalur busur belakang ini telah terjadi tiga kali, yakni pada 12 April 1967 yang berpusat di Bireun-Lhokseumawe-Sigli (Aceh) dengan kekuatan 6,1 SR, pada 22 Januari 2003 yang berpusat di Peurlak (Aceh Timur) berkekuatan 5,7 SR, dan terakhir di Tebing Tinggi (Sumut) pada 1 Desember 2006 berkekuatan 6,3 SR. Terakhir berasal dari Andaman-Nikobar terutama ancaman tsunami sebagaimana melanda Aceh 26 Desember 2004 yang juga sampai ke Serdang Bedagei (Sumut), tuturnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007