Apakah suara hati sama dengan suara yang pelan? Suara hati adalah suara halus dan murni datang langsung dari kesadaran sang Hidup yang ada di dalam diri kita paling dalam yang bersih dan jujur, tanpa pertimbangan dalam memberikan jawaban. Suara hati akan membawa kita kepada keselamatan dan kebahagiaan, asalkan kita dapat mendengarkannya dengan jelas dan meyakininya kemudian mempraktikkannya dalam kehidupan. Suara hati ini tidak akan keluar apabila hati nurani dalam keadaan tertutup oleh kotoran-kotoran (dosa) yang menutupnya. Dalam keadaan yang demikian, yang keluar bukan suara hati nurani melainkan emosi. Memang untuk pertama kali sulit membedakan suara-suara yang datang dari dalam diri kita, ini hanya dapat dicapai melalui latihan dan pembuktian. Suara hati nurani akan dapat terdengar apabila keadaan diri kita memang menunjang untuk hal tersebut. Suara hati nurani dapat didengar dengan cara; menenangkan pikiran terlebih dahulu, tidak dalam keadaan tergesa gesa, kemudian merasakan apa yang terasa di dalam dada kita. Setelah seluruh tubuh dalam keadaan rileks, arahkan perhatian di cakra jantung atau di tengah dada. Apabila hati nurani telah dipenuhi oleh kotoran sehingga tidak sehat, kita harus membersihkannya terlebih dahulu agar menjadi sehat kembali. Jika hal ini tidak dilakukan maka suara hati nurani tidak dapat didengar. Hati nurani yang sakit tidak dapat mejadi penasihat dan pembimbing dalam kehidupan kita. Kemutlakan Suara Hati Apa ciri khas suara hati? Ciri khasnya adalah bahwa ia tidak dapat ditawar dan hanya sepintas sekali saja keluarnya dengan disadari atau tanpa disadari. Ini berlaku mutlak. Ciri suara hati yang tidak dapat ditawar oleh segala pertimbangan untung rugi, kondisi itulah yang disebut mutlak. Suara hati itu mutlak karena tuntutannya tidak dapat ditawar oleh segala pertimbangan kepentingan atau kesenangan seseorang. Maka, di dalam suara hati, manusia sadar bahwa ia berada di bawah kewajiban mutlak untuk selalu memilih yang benar serta yang terbaik untuknya. Suara hati berasal dari Maha Mutlak, yaitu Tuhan yang berada dalam diri Anda sendiri. *)Penulis adalah pencetus Gerakan Revolusi Hati Nurani, sekaligus pendiri Yayasan Sirnagalih yang aktif membina peningkatan kualitas diri manusia

Oleh Oleh Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007