Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara (Meneg) BUMN, Sugiharto, mengatakan, dalam menetapkan Direktur Utama Perum Bulog untuk mengganti Widjanarko Puspoyo pihaknya sama sekali tidak memasukkan pertimbangan politik. "Tidak ada pertimbangan politik untuk menetapkan Dirut Bulog yang baru," kata Meneg BUMN, Sugiharto, di Jakarta, Rabu, setelah melantik jajaran Dewan Pengawas dan Direktur Utama Perum Bulog. Mantan Plt Gubernur NAD, Mustafa Abubakar ditetapkan sebagai direktur utama Perum Bulog menggantikan Widjanarko Puspoyo. Dengan pemberhentian dan pengangkatan tersebut, maka susunan keanggotaan Direksi Perum Bulog adalah Direktur Utama, Mustofa Abubakar, Direktur Operasi Bambang Budi Prasetyo, dan Direktur Keuangan, Saean Achmadi. Sementara itu, Direktur SDM dan Umum dijabat Agus Syaifullah dan belum ada pengganti untuk jabatan Direktur Pengambangan dan IT. Mustafa dipilih sebagai direktur utama karena dinilai netral atau tidak berangkat dari partai politik melainkan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). "Kita memerlukan seorang figur sebagai pemimpin Bulog baru yang mampu menyelesaikan persoalan dalam tubuh Bulog," kata Menteri. Mustafa dinilai pakar dalam bidang pertanian dengan latar belakang S3 dari IPB. "Dan sepanjang pengetahuan kami, yang bersangkutan berdasarkan penilaian TPA (Tim Penilai Akhir) lolos untuk jadi Dirut karena profilnya dianggap bisa membuat citra publik yang lebih baik dan dapat mendinginkan suasana di Bulog saat ini," katanya. Menteri mengatakan, dalam mekanisme penetapan, pihaknya telah melaksanakannya sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Perombakan kepemimpinan di Bulog juga dilakukan pada jajaran Dewan Pengawas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007