Bandung (ANTARA News) - Perum Bulog Divre Jawa Barat telah mendistribusikan melalui operasi pasar daging ayam sebanyak empat ton sejak pertama kali digulirkan pada Jumat (10/6).

"Operasi pasar murah Bulog dan Indag Jabar digelar sejak awal Juni, namun untuk daging ayam yang mulai Jumat lalu hingga Senin ini telah terdistribusikan sebanyak empat ton," kata Kepala Bulog Divre Jabar Alip Affandi di Bandung, Senin.

Ia menyebutkan daging ayam cukup diminati oleh masyarakat, yang datang ke lokasi pasar murah. Komoditas itu dijual dengan harga Rp31 ribu per kilogram atau lebih murah dari harga di pasaran yang mencapai Rp34 ribu per kilogram.

Menurut Alif, Bulog Jabar telah mengorder daging ayam sebanyak 41 ton untuk memasok kebutuhan pasar murah dan operasi pasar yang akan digelar sepanjang Bulan Ramadhan.

Daging ayam juga merupakan salah satu yang masuk dalam pasar murah Pemprov Jabar yang mana Pemprov Jabar mensubsidi sejumlah komoditas kebutuhan pokok sehingga harganya jauh lebih murah.

Selain daging ayam, Bulog Jabar juga menggelar pasar murah daging sapi seharga Rp80 ribu per kilogram. Kemudian gula pasir Rp12 ribu per kilogram, bawang putih Rp29 ribu per kilogram, beras Rp7.500 per kilogram, minyak goreng Rp11.500 per kilogram. Selain itu juga telur ayam.

"Hanya saja telur ayam sejauh ini belum ada lonjakan, kemungkinan menjelang Lebaran nanti," kata Alip.

Pada kesempatan itu, Kepala Bulog Divre Jabar juga menyebutkan, pihaknya menyediakan barang untuk pasar murah yang disubsidi oleh Pemprov Jabar antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, daging sapi, daging ayam dan bawang merah serta putih.

"Peluncuran pasar murah subsidi dari Pemprov Jabar digelar di Sumedang pada Senin, dan Selasa akan digelar di Kota Bandung tepatnya di Kiaracondong," kata Alip.

Berbeda dengan pasar murah atau operasi pasar sebelumnya yang bisa diakses oleh masyarakat umum, pasar murah yang digelar oleh Pemprov Jabar khusus untuk masyarakat penerima manfaat beras rakyat sejahtera (Rastra) yang mana para penerimanya akan mendapatkan kupon.

Pasar murah itu mendapat subsidi dari Pemprov Jabar. Ia mencontohkan harga beras premium yang harganya Rp12 ribu mendapat subsidi sebesar Rp5.000 per kilogram sehingga harga tebusnya hanya Rp7.000 per kilogram.

"Berasnya beras premium, namun disubsidi oleh Pemprov Jabar," katanya.

Demikian halnya dengan daging sapi mendapat subsidi senilai Rp60 ribu per kilogram. Subsidi minyak goreng Rp6.000 per kilogram, gula pasir dipotong subsidi Rp6.000, kemudian subsidi daging ayam Rp17.000, subsidi telor ayam Rp10 kilogram.

"Contohnya masyarakat akan membeli daging ayam, bila dipasaran Rp32 ribu, setelah disubsidi Rp17 ribu, maka harga tebusnya hanya Rp15 ribu. Namun warga harus menunjukkan kupon sebagai tanda penerima Rastra," kata Alip menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016