Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo dan para pimpinan lembaga negara membicarakan pembangunan hukum Indonesia usai acara buka puasa bersama.

"Habis makan kita langsung diskusi pembangunan hukum-lah," kata Ketua DPR Ade Komaruddin usai berbuka puasa di Istana Negara Jakarta, Selasa.

Ade Komoruddin mengungkapkan Presiden dan para pimpinan lembaga negara berdiskusi tentang undang-undang yang tidak sesuai dengan hukum sehingga perlu diyudisial review, sistem pemilu hingga kualitas anggota DPR.

"Kita bicara tentang kualitas anggota DPR mendatang yang sebaiknya lebih banyak berasal dari akademisi atau berlatar belakang aktivis sehingga mereka mengetahui tugas yang diemban anggota Dewan," kata Ade Komaruddin.

Presiden mengundang para pimpinan lembaga negara beserta istrinya untuk berbuka puasa bersama.

Para pimpinan lembaga negara yang hadir diantaranya Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Ade Komaruddin, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat, Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada Azhari. Sedangkan Ketua BPK Harry Azhar Aziz tidak hadir.

Para pimpinan lembaga ini juga didampingi istrinya yang duduk satu meja dengan Ibu Negara Iriana Jokowi.

Selain itu juga para wakil ketua lembaga negara juga hadir, diantaranya Oesman Sapta Odang, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Agus Hermanto dan Taufik Kurniawan, Wakil Ketua DPD Ratu Hemas, Wakil Ketua MK Anwar Usman, Wakil Ketua KY Sukma Violetta.

Sedangkan dari para menteri Kabinet Kerja yang hadir Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Saifuddin.

Dalam acara berbuka bersama ini, Presiden mengajak para pimpinan lembaga negara untuk memperteguh kerja sama guna membangun bangsa dan negara.

"Mari ajak hati kita, mari kita perkuat kekompakan, mari kita perteguh kerja sama untuk membangun bangsa dan negara kita," kata Jokowi.

Jokowi berharap pertemuan silaturahim pada Selasa sore ini bisa saling mengisi dan saling menutup adanya kekurangan yang ada.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016