Islamabad (ANTARA News) - Ribuan aktivis politik dan pengacara Pakistan kembali melancarkan protes di jalan Rabu, sebelum pengangkatan penjabat hakim baru dalam krisis kehakiman saat ini. Hakim Rana Bhagwan Das tiba di kota pelabuhan Karachi setelah cuti di India dan dijadwalkan diambil sumpahnya sebagai penjabat sementara bagi Iftikhar Chaudhry --yang diskors oleh Presiden Pervez Musharraf pada 9 Maret karena diduga menyelewengkan jabatan. "Pengambilan sumpah akan dilakukan ketika perintah presiden dikeluarkan," kata Bhagwan Das kepada wartawan. "Semuanya akan berlangsung sejalan dengan undang-undang dasar dan hukum, dan itu akan tertulis bukan lisan." Hakim itu, satu-satunya yang beragama Hindu di jajaran hirarki tingkat atas, tak bersedia mengomentari situasi yang meningkat selama ia berlibur. Protes berubah jadi bentrokan rusuh dengan polisi anti-huru-hara dalam beberapa hari belakangan di ibukota Pakista, Islamabad, dan kota Lahore. Sebagai hakim paling senior kedua di Pakistan, Bhagwan Das mestinya telah memangku jabatan penjabat kepala kehakiman setelah Chaudhry dinyatakan "tak berfungsi", tapi orang setelahnya diangkat untuk sementara. Panel hakim senior yang terdiri atas lima anggota selanjutnya akan mengangkat kasus terhadap Chaudhry pada 3 April, menyusul dua pemeriksaan sebelumnya. Demonstran dengan membawa spanduk dan bendera partai oposisi diperkenankan berkumpul secara bebas di luar bandungan Mahkamah Agung di Islamabad, dalam upaya nyata oleh pemerintah untuk menghindari terulangnya bentrokan pekan lalu. "Musharraf harus pergi, karena tak ada penyelesaian lain," kata Shafqat Khan Abbasi, penasehat Mahkamah Agung dan anggota parlemen yang berafiliasi kepada mantan perdana menteri di pengasingan Benazir Bhutto. Pendukung Partai Rakyat Pakistan (PPP) menjaga jarak dengan kelompok oposisi lain Rabu, sehingga menyulut spekulasi bahwa partai itu masih berharap akan dapat mencapai kesepakatan dengan Musharraf sebelum pemilihan umum tahun ini atau awal 2008, demikian DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007