Cilegon (ANTARA News) - Kapal Motor (KM) Sinar Laut dilaporkan terbalik diterjang ombak, dan lima orang nelayan asal Kampung Lentera, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang ada dalam kapal itu sempat terpental, namun mereka berhasil diselamatkan. Kelima korban tersebut adalah Yanto (20), Andriansyah (17) Khaerudin (21), Junaedi (22) dan Burhan (25) yang hendak pulang setelah menangkap ikan di Perairan Panaitan Pulau Popole, Ujung Kulon, Pandeglang, kata Direktur Direktorat Polisi Perairan (Dirditpolair) Polda Banten, Kompol Gunadi, kepada ANTARA News di Cilegon, Kamis. "Diduga kapal yang ditumpangi lima orang nelayan itu diterjang ombak tinggi saat hendak pulang menangkap ikan di daerah Pulau Popole, Panaitan," ujarnya. Dikatakan Gunadi, kapal KM Sinar Laut yang ditumpangi kelima korban tersebut diterjang ombak besar sekitar dua meter, akibatnya kapal tersebut kemasukan air laut dan sempat terbalik, bahkan nelayan yang berada di atas kapal pun jatuh ke laut. Setelah hampir tiga jam berada di laut dengan kondisi yang sudah lemas karena hanya berpegang ke badan kapal yang sudah terbalik, akhirnya kapal nelayan bernama KM Inggit Jaya datang menghampiri korban dan memberikan bantuan. Selanjutnya, Anak Buah Kapal (ABK) KM Inggit Jaya mengevakuasi kelima korban dan membalikkan posisi KM Sinar Laut yang sudah terbalik untuk ditarik ke tempat yang lebih aman, yakni Pantai Caringin Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, pada sore harinya sekitar pukul 17.00 WIB. Menurut Gunadi, beberapa hari belakangan kondisi cuaca cukup buruk di Perairan Banten Selatan atau sekitar Ujung Kulon, ketinggian gelombang ombak mencapai dua meter dan angin bertiup cukup kencang karena masuk musim angin barat. Namun demikian, nelayan di sekitar masih terus memaksa untuk melakukan aktifitas menangkap ikan, karena mungkin perlu biaya menghidupi keluarganya. Selama bulan Maret 2007, Ditpolair mencatat, ada tiga musibah kapal nelayan yang terbalik di tengah laut sekitar Perairan Banten Selatan karena diterjang ombak besar. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007