Jakarta (ANTARA News) - Data Bank Dunia menunjukkan bahwa dengan menggunakan indikator kemiskinan moderat, yaitu pendapatan kurang dari dua dolar AS per hari, maka penduduk miskin Indonesia mencapai 49 persen atau separuh total jumlah penduduk. "Ditinjau dari sudut sebaran wilayah, angka kemiskinan di perkotaan sekitar 39 persen, dan tingkat kemiskinan di pedesaan sekitar 53 persen," kata Guru Besar dan dosen Pascasarjana Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof. Tresna P. Soemardi di Depok, Kamis. Menurut dia, data kuantitatif kemiskinan di pedesaan itu dapat dielaborasi lebih jauh, misalnya dengan mewujudkan pendidikan kejuruan gratis yang relevan dengan komoditas potensial di desa miskin. Ia memaparkan bahwa paradigma pendidikan di desa miskin seharusnya tidak diarahkan pada pendidikan umum yang berorientasi perguruan tinggi tetapi lebih kepada pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan atau mengusahakan sumber daya di lingkungannya. Hal penting lain, lanjut Tresna, dalam desa miskin kerap kali tidak terdapat jaminan atau asuransi terhadap kesehatan masyarakat. "Jadi, ketika masyarakat menghadapi penyakit, makin terpuruklah keadaan ekonominya, bahkan terjerat hutang," katanya. Ia mengutarakan, pemberdayaan masyarakat miskin di desa sebaiknya dilaksanakan dengan pendekatan "bottom-up" dengan adanya pembelajaran, insiatif, dan dorongan melalui kerjasama empat pihak, yaitu pemerintah daerah, pengusaha, masyarakat, dan perguruan tinggi. Selain itu, ujar Tresna, pengenalan hidup sehat dan penggunaan teknologi tepat guna untuk air bersih dan sanitasi juga perlu didorong terus menerus kepada masyarakat miskin di pedesaan. "Pada era otonomi daerah ini, akan lebih baik bila diperkenalkan asuransi sosial dengan upaya yang kuat dari pemda, pengusaha, puskesmas, dan rumah sakit pemda," katanya. Ia juga mengatakan, energi terbarukan atau yang dapat dibudidayakan oleh masyarakat seperti pohon jarak juga layak diperkenalkan di desa miskin untuk menggantikan minyak tanah yang semakin langka. Tresna mengungkapkan, angka kemiskinan di Indonesia melonjak dibandingkan tahun 2000 yang jumlah penduduk miskinnya adalah 49,5 juta jiwa atau 24,2 persen dari total penduduk. Sebelumnya, ujar dia, angka tersebut di Indonesia pada tahun 1996 pernah mencapai sekitar 22,5 juta jiwa atau 11,3 persen dari total penduduk.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007