Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla menargetkan peringkat kemudahan berinvestasi di Indonesia dalam dua tahun bisa turun dari peringkat 135 saat ini menjadi peringkat 75. "Kita menargetkan dalam waktu dua tahun dari peringkat 135 menjadi peringkat 75, paling sedikit. Itu masih di atas Malaysia dan Thailand," kata Wapres M Jusuf Kalla seusai rapat terbatas bidang kemudahan berbisnis di kantor Meneg PAN Jakarta, Jumat. Menurut Wapres, patokan yang digunakan adalah hasil penelitian yang dilakukan World Bank dalam hal ini AFC yang pada tahun ini (2007) Indonesia berada pada posisi 135, jika dihitung dari tingkat kesulitan dari 175 negara. "Artinya, tingkat kesulitan kita dibandingkan dengan negara-negara lain kita berada di atas rata-rata," kata Wapres. Menurut Wapres, setelah diteliti satu per satu kesulitan yang terjadi di Indonesia sebenarnya banyak hal yang bia diselesaikan saat ini juga. Misalnya dalam mengurus sertifikat, membayar pajak, urus perizinan dan sebagainya. "Karena itu kita minta departemen-departemen untuk menyelesaikannya dalam kurun waktu enam bulan untuk menyelesaikan hal-hal pokok yang menghambat," kata Wapres. Untuk menyelesaikan hal-hal tesebut, tambah Wapres, yang paling utama harus diperbaiki adalah prosedurnya kemudian juga aturan-aturan hukumnya. Untuk menangani masalah ini, tambah Wapres, dibentuk tim kecil yang diketuai oleh Meneg PAN Taufiq Effendy. Wapres mencontohkan jika seorang pemula ingin membuat sebuah perusahaan saat ini dibutuhkan paling tidak 100 hari. Ke depan, harus bisa diselesaikan dalam waktu 30 hari. "Saya yakin tahun depan kita akan alami perbaikan-perbaikan yang signifikan untuk menjalankan dunia usaha di Indonesia," kata Wapres. Wapres menjelaskan bahwa semua itu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kurangi angka kemiskinan. Menurut Wapres, untuk meningkatkan pertumbungan kurangi kemiskinan maka 75 persen faktornya ialah meningkatkan investasi dan dunia usaha.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007