London (ANTARA News) - Iran pada hari Jumat menawan 15 anggota angkatan laut Inggris, yang melaksanakan pemeriksaan "tetap" penyelundupan di perairan Irak, kata Kementerian Pertahanan, yang menuntut pembebasan segera mereka. Menteri Luar Negeri Inggris, Margaret Beckett, memanggil Duta Besar Iran atas kejadian itu, yang mengancam ketegangan di antara Republik Islam Iran dengan Barat mengenai rencana pengayaan nuklir pihak Teheran. "Pemerintah Inggris menuntut pengembalian segera dan aman warga dan perlengkapan kami," kata kementerian tersebut, yang menggarisbawahi bahwa pelaut itu berada di perairan Irak. Panglima Angkatan Laut menyatakan berharap penangkapan itu --melibatkan pelaut dari kapal perang HM Cornwall-- adalah "salah paham", sementara mengakui bahwa wilayah tempat mereka ditahan, di perairan Shatt Arab, merupakan daerah sengketa. "Dalam pikiran saya, mutlak tidak ada keraguan bahwa mereka di perairan wilayah Irak. Secara bersamaan, Iran bisa menegaskan bahwa mereka di perairan wilayah Iran," kata Komodor Nick Lambert, panglima satuan tugas gabungan bergerak di wilayah itu, kepada BBC. "Saya harap kami menemukan bahwa ini sekedar salah paham di tingkat taktis," katanya. Wartawan televisi BBC di kapal HM Cornwall menyatakan kelompok itu ditodong, tapi keterangan itu tidak dapat segera dipastikan. Itu bukan yang pertama pelaut Inggris ditangkap Iran di Shatt Arab, yang masuk Teluk di antara Irak dan Iran, tapi terjadi di tengah suasana mencekam diplomatik saat Barat mencoba menekan Teheran untuk menghentikan kegiatan nuklirnya. Penyergapan itu terjadi sewaktu Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bersiap memberikan suara atas hukuman baru pada Iran, kemungkinan Sabtu. Dalam peristiwa Jumat, yang terjadi sekitar pukul 10.30 waktu setempat (16.30 WIB), kementerian pertahanan menyatakan "ke-15 anggota angkatan laut Inggris itu, yang bertugas memeriksa kapal niaga di perairan wilayah Irak ditangkap kapal angkatan laut Iran". Ke-15-nya sudah menyelesaikan pemeriksaan atas satu kapal dagang ketika mereka dan dua kapal kapalnya dikepung dan dikawal kapal Iran masuk perairan wilayah Iran, kata pernyataan kementerian itu. "Kami segera membahas soal ini dengan pemerintah Iran di tingkat tertinggi dan atas perintah Menteri Luar Negeri, dutabesar Iran dipanggil ke Departemen Luar Negeri," katanya. "Pemerintah Inggris meminta pengembalian segera dan aman orang dan perlengkapan kami," katanya. Jurubicara kementerian itu menolak merinci, tapi menekankan bahwa angkatan laut Inggris menaiki kapal dagang di perairan Irak dalam mendukung resolusi 1723 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. "Selama ini, yang terjadi ialah kami akan mengirim beberapa pemeriksa," katanya, "Itu pemeriksaan kapal rutin untuk mendukung aturan Perserikatan Bangsa-Bangsa." "Biasanya, yang terjadi adalah kapal Angkatan Laut kami mengamati kapal masuk dan keluar wilayah itu, sehingga kami akan memanggil mereka lewat radio dan secara sederhana memeriksa daftar dan jika ada yang tidak benar, mereka mengirim dua kapal kapal pasukan angkatan laut untuk naik dan memeriksanya," katanya. "Mereka memeriksa muatan dan melihat apakah kapal itu memerlukan bantuan," katanya. Kapal angkatan laut Inggris secara tetap meronda Shatt Arab untuk menumpas penyelundup, yang bergerak di antara Irak dan Iran. Pada Juni 2004, enam marinir dan dua pelaut Inggris ditawan tiga hari di Iran sesudah ditangkap dalam tugas tetap juga. Mereka dipamerkan di televisi dengan mata ditutup dan dipaksa minta maaf untuk kesalahannya. Pada saat itu, Iran bersikeras bahwa kapal Inggris --yang belum dikembalikan-- disergap sesudah memasuki perairan Iran di Shatt Arab, demikian laporan dari kantor berita transnasional layaknya AFP, Reuters dan DPA. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007