Jakarta (ANTARA News) - Nama Agus Nur Alam mungkin tidak begitu dikenal, tetapi ketika disapa PM Toh, maka orang akan teringat pada sosok pendongeng atau tukang cerita dengan gaya Aceh-nya yang khas ini. Agus Nur Alam adalah seorang pendongeng khas Aceh yang sukses berkarya di megalopolitan Jakarta. Wajahnya sering muncul di layar kaca mengisi acara yang ditayangkan di salah satu televisi swasta tanah air. "PM Toh adalah nama julukan yang diberikan bagi guru saya Teuku Haji Adenan, pendongeng Aceh, karena setiap akan mendongeng selalu dibuka dengan `nyanyian` yang mirip dengan bunyi klakson bus trans Sumatera PM Toh," kata Agus ketika ditemui setelah menghibur ratusan penonton di Gedung Kesenian Jakarta. Gaya mendongeng khas Aceh yang dibawakan Agus memang unik karena penonton akan dibuai dengan dongeng yang "dinyanyikan" dan bertempo cepat. Gaya mendongeng ini menurut Agus adalah khas Aceh dan merupakan warisan budaya. "Saya mempelajari ini pada 1990 dan terus belajar hingga saat ini," kata lulusan D-3 Jurusan Pemeranan, Institut Kesenian Jakarta. Lahir di Sabang, 17 Agustus 1969, Agus mengaku harus menyeberang laut ketika harus belajar kepada Sang Guru yang bertempat tinggal di Aceh Selatan. "Saya harus ke darat (Aceh) kalau mau belajar karena saya tinggal di Pulau," katanya. Setelah belajar kepada Teuku Adenan, Agus mengaku tidak bisa lagi melepaskan keinginannya untuk mendongeng. Ia bahkan mengatakan akan mendongeng seumur hidup. Ia pun selalu memperhatikan kejadian atau fenomena yang terjadi di masyarakat untuk dijadikan bahan mendongeng. "Dongeng selain untuk menghibur juga memiliki tujuan untuk mendidik. Dengan mendongeng tentang kejadian yang sedang hangat, penonton pun diajak untuk mengkritisinya dengan tertawa," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007