Kupang (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) menggunakan tiga unit pesawat tempur taktis OV-10 Bronco untuk mengawasi pulau-pulau terdepan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan Timor Timur (Timtim) dan berseberangan dengan Australia. "Pengawasan pulau-pulau terdepan dengan negara lain ini telah dimulai sejak Kamis (22/3) dan akan berakhir 2 April mendatang," kata Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) El Tari Kupang, Letkol PNB Historis Bu`ulolo, di Kupang, Sabtu, setelah bersama delapan penerbang pesawat tempur TNI AU menemui Gubernur NTT. Operasi udara dengan sandi Pengamanan Pulau-Pulau Terdepan dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) itu dipimpin oleh Komandan Squadron, Letkol PNB Andi Wijaya. Dalam operasi itu Letkol Historis bertindak sebagai Komandan Satuan Pelaksana Operasional (Dansatlak Ops). Selain tiga unit pesawat tempur, operasi udara yang melibatkan personil Squadron 21 Malang dengan kekuatan 80 orang itu, juga didukung helikopter tim SAR tempur dan hercules untuk dukungan logistik. Ia mengatakan, operasi udara itu sejalan dengan komitmen pemerintah untuk selalu memperhatikan pulau-pulau terdepan atau pulau-pulau yang relatif dekat dengan negara tetangga. Khusus di wilayah NTT terdapat Pulau Batek dan Pulau Dana. Operasi udara itu juga perlu dilakukan untuk mengawasi aktivitas di ALKI dalam wilayah NTT yang sinyalir rawan pelanggaran. "Kalau ada hal-hal yang berindikasi pelanggaran akan disikapi, pelanggaran di ALKI akan dikoordinasikan dengan Angkatan Laut (AL) dan pelanggaran udara akan kami tindaklanjuti setelah berkoordinasi dengan pimpinan," ujarnya. Letkol Bu`ulolo menambahkan, yang terpenting dari operasi udara itu yakni adanya penegasan kepada negara lain yang berniat terhadap pulau-pulau terdepan milik NKRI bahwa pulau-pulau tersebut selalu terjaga dan diperhatikan.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007