Kupang (ANTARA News) - Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memperkirakan Badai Tropis Kara sedang bergerak ke Pulau Flores bagian barat dan berpotensi menimbulkan hujan lebat. "Prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi El Tari Kupang ini perlu diketahui masyarakat NTT terutama di Pulau Flores bagian barat," kata Kepala Biro Bina Sosial Setda NTT, Drs Sentianus Medi, M.Si, di Kupang, Senin. Medi yang juga Sekretaris Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana (PB) Provinsi NTT itu mengaku telah meneruskan laporan prakiraan cuaca Stasiun Meteorologi El Tari Kupang itu kepada pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah kabupaten di Pulau Flores. Pejabat Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Iswahyuanto, melaporkan bahwa sejak 26-27 Maret 2007, cuaca berawan dan berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di beberapa wilayah NTT. Khusus di Flores bagian barat intensitas hujan lebat. Angin bertiup dari arah barat ke timur laut dengan kecepatan 10-35 kilometer/jam, dengan suhu udara 20-32 derajat celsius dan kelembaban udara 60-98 prosen. Gelombang laut di Laut Sawu, laut Timor dan Laut Flores berkisar antara 1,5 - 2,5 meter, Selat Ombai 1,0 - 2,0 meter, Selat Sumba dan Selat Sape serta Selat Rote berkisar 1,5 - 2,5 meter, Laut Banda dan Laut Arafura berkisar antara 1,0 - 2,0 meter. Khusus untuk wilayah Kota Kupang dan sekitar, cuaca berawan, angin bertiup dari barat laut menuju utara dengan kecepatan 10-25 kilometer/jam, dengan suhu udara 24-32 derajat celsius dan kelembaban udara 65-97 prosen. Stasiun Meteorologi El Tari Kupang mengingatkan semua pihak bahwa Badai Tropis Kara sedang berada pada posisi 17,6 derajat Lintas Selatan (LS) dan 115,4 derajat Bujur Timur (BT) dan bergerak ke arah barat daya. Pergerakan badai tropis itu berpotensi menimbulkan hujan deras disertai angin kencang sehingga rentan bencana tanah longsor. "Kondisi cuaca ini mengharuskan masyarakat di daerah rawan longsor di Flores bagian barat ekstra waspada karena akumulasi hujan lebat dapat mengakibatkan bencana tanah longsor," ujar Medi.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007