Jakarta (ANTARA News) - Presiden Irlandia Michael D. Higgins memuji perkembangan positif yang terjadi di Indonesia terkait toleransi beragama, dan berpeluang bekerja sama di bidang penegakan hak asasi manusia (HAM) bagi kedua negara.

Hal itu disampaikan Presiden Higgins saat menerima surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Inggris Raya dan Irlandia, Rizal Sukma, dalam upacara yang berlangsung di Istana Presiden Irlandia (Aras an Uachtarin), Dublin, Selasa (5/7) waktu setempat.

Upacara penyerahan surat-surat kepercayaan tersebut diawali dengan prosesi keberangkatan yang diiringi dengan parade kehormatan dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Irlandia menuju Istana Presiden, demikian Sekretaris Pertama Bidang Politik Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, Gita Loka Murti, kepada ANTARA News, Rabu.

Rangkaian acara penyerahan surat-surat kepercayaan itu diakhiri dengan upacara pemeriksaan pasukan kehormatan Irlandia oleh Dubes Rizal Sukma yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Prosesi penyerahan surat-surat kepercayaan itu dilanjutkan dengan pertemuan empat mata (tete-a-tete) antara Presiden Higgins dengan Dubes Rizal Sukma.

Pada kesempatan itu Rizal Sukma menyampaikan salam hormat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kepada Presiden Higgins dan rakyat Irlandia.

Dubes menyatakan Presiden Jokowi telah memberikan instruksi untuk meningkatkan hubungan bilateral RI - Irlandia yang berlangsung sangat baik dan progresif selama ini ke tingkat yang lebih tinggi dengan memperluas cakupan bidang kerja sama.

Presiden Higgins menyambut baik hal tersebut dan menyatakan bahwa RI-Irlandia telah menjalin kerja sama yang cukup erat di berbagai bidang, terutama dalam kerja sama Peace Keeping Operation dalam kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun di berbagai forum multilateral lainnya.

Selain itu, Presiden Higgins menilai, Irlandia menganggap penting Indonesia.

Hubungan bilateral kedua negara telah memasuki era baru dengan dibukanya Kedutaan Besar Irlandia di Jakarta dua tahun yang lalu dengan harapan Pemerintah RI juga dapat membuka KBRI di Dublin.

Pada perbincangan yang berlangsung sekira 10 menit, Presiden Higgins mengajak bertukar pandangan mengenai berbagai isu terkini seperti keprihatinannya terhadap kekerasan yang terjadi di banyak negara, khususnya di negara-negara Timur Tengah.

Oleh karena itu, ia menekankan, perlu adanya kerja sama yang erat untuk mengatasi radikalisme. Salah satunya adalah dengan dialog antar-bangsa dan peradaban.

Menanggapi hal tersebut, Dubes Rizal Sukma meyatakan bahwa Indonesia, seperti halnya negara-negara lain, tidak kebal terhadap ancaman terorisme.

Namun demikian, Indonesia senantiasa bersedia untuk bekerja sama dengan masyarakat internasional, termasuk Irlandia untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Sebagai negara yang demokratis dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, Indonesia selama ini selalu memainkan peran positif dalam mempromosikan tolerasi dan pluralisme, demikian Rizal Sukma.

Dalam sistem politik Irlandia, Presiden merupakan Kepala Negara sedangkan Kepala Pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri (PM)

Hubungan diplomatik RI-Irlandia terjalin sejak 4 September 1984 dengan akreditasi Duta Besar non-resident Irlandia dari Singapura.

Sejak tahun 2014, Irlandia membuka Kedutaan Besar di Jakarta dengan Dubes Kyle O'Sullivan. Sementara itu, Indonesia mengangkat Martin Murray sebagai Konsul Kehormatan Irlandia berada di bawah akreditasi Dubes RI di London, Kerajaan Inggris.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2016