Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah bertekad tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) paling tidak sampai 2009. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Selasa, mengatakan pemerintah memutuskan tetap memberikan subsidi pada kedua komoditas pokok tersebut. "Pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM dan listrik dalam dua tahun ke depan," katanya. Menurut dia, sebagai upaya mengurangi subsidi BBM dan listrik, pemerintah akan mengganti pemakaiannya dengan energi alternatif yang murah. Namun, Purnomo juga mengatakan pemerintah akan terus mengurangi subsidi keduanya. Pada 2007, subsidi BBM dan listrik telah dialokasikan sebesar Rp87,6 triliun yang terdiri atas BBM Rp61,8 triliun dan listrik Rp25,8 triliun, sedangkan tahun 2008 pemerintah mengasumsikan subsidi BBM dan listrik akan mengalami penurunan cukup signifikan menjadi Rp61,2 triliun terdiri atas BBM Rp35,2 triliun dan listrik Rp26 triliun. "Asumsi harga minyak yang dipakai 2007 adalah 63 dolar AS per barel, sedangkan 2008 sebesar 54 dolar AS per barel," katanya. Purnomo juga mengatakan, subsidi BBM khususnya minyak tanah masih akan sangat besar dalam dua tahun mendatang. "Sebab, dengan harga Rp2.000 per liter maka subsidi yang diperlukan mencapai Rp4.000 per liter. Setiap tahun, subsidi buat 10 juta kiloliter minyak tanah mencapai Rp35-40 triliun," katanya. Sementara di sisi lain, lanjut Purnomo, pemakaian bahan bakar nabati sebagai pengganti minyak tanah juga sulit dilakukan mengingat harga minyak tanah hanya Rp2.000 per liter. "Persoalan minyak tanah ini menjadi masalah yang sensitif dan politis," ujarnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007