Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan jaringan telekomunikasi selama arus mudik, Idul Fitri dan arus balik terpantau lancar meskipun sempat mengalami peningkatan lalu-lintas penggunaan.

"Traffic-nya sempat naik dan lonjakannya luar biasa, tapi karena sudah diantisipasi sebelumnya maka alhamdulillah kapasitasnya masih memadai. Terus terang sebenarnya saya awalnya ketar-ketir juga, terutama di daerah yang terkena macet parah pada H-2 kemarin," kata Rudiantara di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu.

Untuk mengatasi ketidakmampuan kapasitas jaringan telekomunikasi di wilayah tol Pejagan - Brebes, Kementerian Kominfo terus berkoordinasi dengan perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi guna memastikan kapasitas jaringan terpenuhi.

"Orang yang terjebak macet sampai 5 jam atau 10 jam, kalau masih bisa berkomunikasi setidaknya menelepon, maka itu secara psikologis artinya dia bisa memberitahu keluarganya di rumah bahwa sedang terkena macet. Tapi kalau telepon saja tidak bisa, itu akan menjadi semakin parah," tukasnya.

Kementerian Kominfo bersama dengan perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi sebelumnya telah menyiapkan langkah antisipatif dengan memperbanyak persediaan kartu voucher pulsa. Hal itu untuk berjaga-jaga jika layanan internet terganggu selama arus mudik.

"Tapi pada akhirnya itu tidak diperlukan karena tidak ada masalah sehingga semuanya masih berjalan dengan baik," ujarnya.

Lonjakan trafik penggunaan jaringan telekomunikasi didominasi oleh penggunaan data internet pada perangkat seluler daripada layanan panggilan telepon atau pengiriman pesan singkat.

"Sejauh ini, trafik suara dan pesan singkat memang meningkat jika dibandingkan dengan hari biasa, tapi kenaikan trafik di semua operator didominasi dari banyaknya pengguna data internet, terutama untuk video sharing application, yakni YouTube," jelasnya.

Tingginya pemakaian data internet tersebut berakibat pada lonjakan trafik salah satu operator seluler hingga lebih dari 100 persen.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016