Palembang (ANTARA News) - Unit Pidana Umum Polresta Palembang menangkap komplotan pembobol sekolah setelah mengembangkan informasi dari kamera pengintai di SMPN 30.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Tommy Aria Dwianto mengatakan dari pemeriksaan CCTV tersebut diketahui terdapat empat pelaku yang kemudian ditangkap polisi, yakni Teguh, Aan, Rio, dan Chandra.

"Setidaknya Polresta sudah mendapatkan enam laporan aksi bobol rumah sekolah yakni SMPN 30, SMPN 6, SMPN 24, Binajaya, IBA. Namun, mereka baru mengakui dua laporan saja tapi polisi terus melakukan penyelidikan dan pengembangan," kata Tommy, Kamis.

Tommy mengatakan dari aksi ini setidaknya para tersangka telah mengumpulkan uang sebesar Rp26 juta, 26 laptop, satu unit printer, dua kamera digital, satu pengeras suara.

Namun, untuk tempat penjualan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan kasus tersebut.

"Polisi terus mengejar pelaku dan penadah dan dari tangan pelaku disita tiga unit sepeda motor, tiga linggis, satu obeng dan 1 pahat, serta para pelaku, akan dikenakan pasal 363 KUHP," kata dia.

Salah seorang pelaku, Aan mengatakan uang hasil kejahatan ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Pertama di SMP 30 dengan SMP Bina Jaya. Dari SMP 30 saya mendapatkan jatah Rp 300 ribu sedangkan SMP Bina Jaya dapat Rp 1 juta, uangnya sudah habis untuk senang-senang," kata tersangka.

Komplotan spesialis pembobol rumah sekolah di Kota Palembang ini diringkus petugas pada Rabu (13/7) malam.

Tiga pelaku yakni M Teguh Munzirin (19), Iyan alias Aan (23), Chandra Setiawan (24) harus dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha kabur saat akan ditangkap petugas.

Kemudian, Rio Desmul Hariadi (35) dan AD (22) masih dalam pengejaran petugas.

Para pelaku ditangkap lantaran melakukan aksi pembobol di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 30 Palembang yang terletak di kawasan Jalan Jaya VI, Kelurahan 16 Ulu. kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang, pada Sabtu, (25/6) sekitar pukul 01:00 WIB dini hari.

Modus dilakukan dengan terlebih dahulu merusak pintu depan ruang guru, setelah itu langsung menyebar ke semua ruangan dan mengambil barang-barang.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016