Tangerang (ANTARA News) - Sekitar 50 warga Kampung Pakojan, Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, melakukan aksi memblokir jalan lingkungan kompleks perumahan mewah Modernland karena mereka mengaku tanah dengan luas mencapai 2.000 meter persegi belum pernah diperjualbelikan kepada pengembang tersebut. Pemantauan ANTARA News, Rabu, warga yang mengaku keluarga ahli waris dari Wadi Bin Samin (70) menutup akses jalan lingkungan perumahan itu dengan menanam pohon pisang di tengah jalan. Bahkan lingkungan kompleks Taman Buaya Perumahan Modernland diberikan patok dan pagar seadanya menggunakan bambu dan kayu. "Keluarga kami sebagai ahli waris belum pernah menjual tanah ini kepada pengembang, mengapa kok tiba-tiba sudah dibangun perumahan mewah," kata salah seorang keluarga mengaku bernama Madin (37). Akibat adanya aksi warga itu, arus lalu lintas menuju RS Honoris, merupakan satu-satunya rumah sakit terbesar di kawasan itu menjadi macet, demikian pula sebaliknya. Aparat dari Polsek Metro Cipondoh dan Mapolresta Tangerang siaga di lokasi tersebut agar warga tidak melakukan aksi anarkis. Ahli waris sebelumnya pernah meminta klarifikasi tentang adanya peralihan hak kepemilikan tanah tersebut kepada pengembang, namun tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Walau begitu, dengan melakukan tindakan penutupan jalan, setidaknya pengembang dapat mencarikan jalan keluar tentang tanah mereka yang belum pernah diperjualbelikan sebelumnya. "Kami berharap agar pengembang mengetahui bahwa tanah kakek saya tidak pernah dijual kepada pihak manapun," katanya. Namun demikian, pihak pengembang yang diklarifikasi tentang aksi tersebut tidak memberikan keterangan menyangkut peralihan hak atas tanah itu.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007