Ambon, 16/7 (Antara) - Dinas Perhubungan (Dishub) Maluku menyatakan, KM Elizabeth II terlambat tiba dari pelayaran Namrole, Ibu Kota Kabupaten Buru Selatan, tujuan Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon, Maluku, karena diterpa gelombang tinggi mencapai empat meter.

"Keterlambatan ini mengakibatkan sanak keluarga penumpang KM Elizabeth II menjadi panik sehubungan kondisi cuaca ekstrem berupa hujan lebat mengguyur Kota Ambon dan sekitarnya. Hanya saja telah tiba selamat di Pelabuhan Slamet Riyadi," kata Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Benny Gasperzs, saat dikonfirmasi, Sabtu malam.

KM Elizabeth dalam jadwal seharusnya tiba di Pelabuhan Slamet Riyadi pada Sabtu (16/7) siang. Namun, kapal milik PT Dharma Indah itu sempat terkendala cuaca ekstrem sehingga baru tiba sekira pukul 20.00 WIT atau Sabtu malam ini.

"Jadi, tidak benar KM Elizabeth II tenggelam sehingga kepanikan masyarakat, terutama sanak keluarga penumpang yang sempat meresahkan warga di kota Ambon dan sekitarnya bisa terjawab," ujar Benny.

Oleh karena itu, dia mengingatkan kepara pemilik kapal maupun nahkoda dan anak buah kapal (ABK) agar memperhatikan peringatan dini yang intensif diinformasikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), termasuk BMKG Stasiun Pattimura Ambon.

Selain itu, ia menegaskan, pihak pemilik kapal dan nahkoda juga harus memperhatikan kelaikan armada sebelum berangkat sehingga sejak dini mampu mengantisipasi musibah laut yang tidak diinginkan.

"Terpenting, kesadaran pengguna transportasi laut agar memperhatikan kelaikan armada maupun keselamatan pelayaran saat kondisi cuaca ekstrem," demikian Benny.

Direktur PT Dharma Indah, Jonny de Queljie, juga menjelaskan keterlambatan armadanya tiba di Pelabuhan Slamet Riyadi, Ambon.

KM Elizabeth II selama bulan suci Ramadhan 1457 Hijriah berlabuh di Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon dan tidak bisa melayani arus mudik penumpang akibat mengalami gangguan mesin.

Kapal cepat itu memiliki dua mesin, yang satu diantaranya mengalami gangguan, namun sudah beroperasi setelah dilakukan perbaikan, ujarnya.

Hanya saja, ia menyatakan, salah satu mesin kembali mengalami kerusakan ketika dalam perjalanan dari Namrole kembali ke kota Ambon sehingga kecepatan kapal menjadi berkurang dan mengalami keterlambatan tiba Pelabuhan Slamet Riyadi.

"Kapal sudah berlabuh di Pelabuhan Slamet Riyadi sehingga informasi bahwa tenggelam itu tidak benar," demikian Jonny.

Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2016