Surabaya (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) telah menggelar layanan telekomunikasi generasi ketiga (3G) di 33 Kota di Indonesia dengan didukung 2.500 Base Tranceiver Station (BTS) nobe B yang akan dibangun tahun ini. "Seiring dengan hal itu, Telkomsel juga terus membuka kerja sama akses internasional video call 3G dengan berbagai negara. Kini sudah ada 15 negara," kata Corporate Communication Telkomsel, Nadira Febriati, di Surabaya, Kamis. Menurut dia, layanan 3G Telkomsel kini sudah hadir di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Purwokerto, Surabaya, Malang, Medan, Palembang, Pematang Siantar dan Bukittinggi. Selain itu, Lubuk Pakam, Jangto, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Samarinda, Pekanbaru, Batam, Tanjung Pinang, Denpasar, Mataram, Makasar, Balikpapan, Banda Aceh dan Lampung. Karena itu, seiring dengan percepatan penggelaran jaringan 3G di wilayah Indonesia, Telkomsel juga telah membuka kerja sama akses internasional video call 3G via IDD call 007. Ia mengemukakan, saat ini sudah ada 15 negara yang menjalin kerjasama dengan Telkomsel yakni Singapura, Malaysia, Filiphina, Taiwan, Australia, Hongkong, Jerman, Belgia, Perancis, Arab Saudi, Italia, Yunani, Belanda, Jepang, dan Swedia. Kelanjutan Layanan berbasis Teknologi 3G merupakan kelanjutan dari evolusi teknologi GSM. Sebelumnya Telkomsel telah mengimplentasikan berbagai teknologi GSM seperti generasi kedua (2G) berbasis Circuit Switched Data (CSD), Global Packet Radio Service (GPRS) atau 2,5 G dan Enhanced Data rate GSM Evolution (EDGE) atau 2,75 G. Layanan telekomunikasi 3G di Indonesia tidak hanya dilakukan Telkomsel, tapi ada sejumlah operator lain yang bermain di layanan tersebut. Jika sebelumnya hanya tiga operator (Telkomsel, XL dan Indosat) yang mengoperasikan layanan 3G pada 2006, kini menyusul dua operator baru, yaitu Hutchinson Indonesia dan Natrindo turut meramaikan kompetisi di industri telekomunikasi seluler yang menghadirkan layanan kombinasi antara suara, video, gambar dan teks. Layanan 3G di Indonesia ternyata disambut positif oleh pasar, terbukti sejak diluncurkannya layanan itu (14 September 2006) jumlah pelanggan telah mencapai 2,5 juta. Berdasarkan data, dari pelanggan 3G itu 2,25 diantaranya pelanggan Telkomsel, 200 ribu pelanggan XL dan 50 ribu pelanggan Indosat. "Walalupun Indonesia mengimplementasikan 3G tertinggal setahun dibanding negara tetangga seperti Malaysia dan Singapure, tapi pertumbuhan pelanggannya jauh melampui mereka yang jumlah pelangganya kurang dari satu juta," ungkap Nadira. Dengan angka pertumbuhan pelanggan 3G di Indonesia yang sangat tinggi itu, maka telah menempatkan Indonesia dalam 10 besar dunia pengguna 3G bersama negara Jepang, Korea, Taiwan, China, Hongkong, Inggris, Perancis, dan Jerman. Data Universal Mobile Telephone System (UMTS) forum menyebutkan, jumlah pelanggan 3G di seluruh dunia pada 2006 mencapai lebih dari 100 juta dan diperkirakan menjadi 800 juta di akhir 2010. Karena itu, Telkomsel selain terus menggelar dan memperluas layanan 3G, juga bekerja sama dengan 20 content provider dalam menghadirkan sekitar 200 jenis konten mobile TV live dan mobile video streaming, selain layanan standar video call dan high speed internet browsing and download data, demikian Nadira Febriati.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007