Karanganyar, 29/3 (ANTARA) - Dua siswa kelas tiga SMPN 3 Karanganyar, TW (15) dan Wh (15), diperiksa Polres Karanganyar, Jateng, terkait dengan ancaman peledakan bom di dua sekolah di Karangayar pada Rabu (28/3). Dua sekolah, SMKN 1 dan SMP 3 Karanganyar, pada Rabu (28/3) mendapat ancaman bom yang diterima oleh Haryono (37), seorang guru mata pelajaran Agama Islam yang mengajar di kedua sekolah tersebut melalui pesan singkat atau SMS. Kapolres Karanganyar AKBP Rikwanto melalui Kasat Intelkam, AKP Rochmat, di Karanganyar, Kamis, mengatakan, nomor telepon yang digunakan untuk mengirim pesan ancaman tersebut berhasil dilacak oleh anggota Reskrim Polres Karanganyar. "Setelah dilakukan penelusuran, ternyata nomor dan ponsel tersebut milik kedua siswa SMP tersebut," katanya. Ia menjelaskan, Wh merupakan pemilik pesawat telepon selular (ponsel), sedangkan TW merupakan pemilik nomor yang digunakan untuk mengirim pesan singkat berisi ancaman bom. Namun, kata dia, kedua siswa tersebut mengaku ponsel serta nomor milik mereka itu hilang sekitar bulan Februari lalu. Ia menuturkan, saat ini tim Reskrim Polres Karanganyar masih terus melakukan penyelidikan tentang siapa sebenarnya pengirim pesan ancaman bom tersebut. "Kedua siswa itu tidak ditahan, tetapi hanya dimintai keterangan dan selanjutnya kita kembalikan ke sekolah," tandasnya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007