Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) DKI Jakarta Dr Ing H Fauzi Bowo menekankan pentingnya pemberdayaan jaringan yang berbasis masyarakat untuk menekan laju penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Ibu Kota. "Tantangan yang dihadapi tahun 2007 ini adalah pemberdayaan rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW), yang diharapkan dapat memperkuat jaringan dalam pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN)," katanya saat serah terima jabatan Wakil Kepala Pelaksana Harian BNP DKI Jakarta, dari Kombes Pol Carlo Brik Tewu kepada pejabat baru Kombes Pol Drs Arman Depari, di Jakarta, Kamis. Fauzi mengatakan, potensi RT dan RW yang ada di masyarakat memiliki peranan sangat penting dan strategis. Pertama, RT dan RW berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang mengakar kuat dalam masyarakat dan yang kedua, keterlibatan RT dan RW sebagai wahana pelayanan P4GN berbasis masyarakat. "Untuk menguatkan, memantapkan dan mengefektifkan kelembagaan, serta memberdayakan RT/RW, sangat diharapkan hadirnya pejabat pelaksana harian yang dapat menjamin keberlangsungan program BNP," tandas Fauzi Bowo. Fauzi mengatakan, dampak langsung dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba adalah hancurnya daya saing sumber daya manusia serta tenaga kerja produktif yang sangat berpengaruh pada kemandirian bangsa. "Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba merupakan salah satu dilema besar di Ibu Kota. Penyebaran penyalahgunaan telah merambah ke berbagai tempat dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, tempat hiburan, hotel, terminal bus, stasiun kereta api, tempat kerja, tempat pemukiman, lembaga pemasyarakatan, serta fasilitas dan tempat umum lainnya," Bang Fauzi, panggilan akrab Fauzi Bowo. Pada kesempatan itu Fauzi Bowo berharap, wakil Pelaksana Harian BNP DKI Jakarta yang baru dapat mengambil peran aktif menyukseskan program kerja BNP yang lebih terarah dan terpadu. Dikatakannya, peredaran narkoba di masyarakat harus dicegah secara berkelanjutan dan terencana. "Kita melakukan pencegahan dengan rencana dan berkelanjutan, sebab yang kita hadapi adalah para bandar yang uangnya tidak berseri," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007