Kediri (ANTARA News) - Banjir bandang kembali menerjang kawasan lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, akibatnya bangunan rumah milik Zainal Fanani (38), warga Desa Tambibendo, Kecamatan Mojo, rusak berat. Zainal menuturkan, Jumat, kejadian itu bermula ketika tanggul Sungai Bruno yang mengalir dari puncak Gunung Wilis, ambrol sepanjang 50 meter, Kamis (29/3) malam sekitar pukul 20.30 WIB. Rumah Zainal sendiri berada beberapa meter dari lokasi amblasnya tanggul Sungai Bruno di Desa Tambibendo. "Ambrolnya plengsengan (tanggul) sungai itu, menimbulkan suara gemuruh yang mengagetkan beberapa orang warga," ujarnya kepada wartawan yang menemuinya di lokasi kejadian. Perlahan-lahan aliran Sungai Bruno yang tercampur material gunung dan bekas kayu tebangan itu, meluap lalu mengalir ke rumah-rumah warga. "Bahkan dalam tempo tak terlalu lama, luapan air sungai memasuki dapur rumah," tuturnya menambahkan. Ia dan anggota keluarganya segera menyelamatkan beberapa barang berharga, sebelum terbawa arus sungai yang kian deras itu. Kemudian di tengah guyuran hujan, Zainal dan anak serta istrinya pun mengungsi ke rumah warga yang relatif jauh dari ancaman banjir bandang untuk menyelamatkan diri. Sampai berita ini diturunkan, sejumlah warga di Desa Tambibendo masih bergotong-royong membersihkan puing-puing bangunan rumah milik Zainal Fanani itu. Sebelumnya, banjir bandang telah memutuskan badan Jembatan Pagung, Jumat (23/3) pekan lalu, sehingga ratusan kepala keluarga yang tinggal di Kecamatan Semen terisolasi.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007