New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meminta Iran segera membebaskan 15 pelaut Inggris yang ditahan Teheran sejak Jumat lalu atas tuduhan memasuki wilayah perairan Iran secara ilegal. Dalam pernyataan yang dibacakan oleh Ketua DK-PBB untuk bulan Maret, Dubes Afrika Selatan Dumisani S Kumalo, dalam sidang yang berlangsung di Markas Besar PBB, New York, Kamis, Dewan Keamanan menyatakan sangat prihatin terhadap penahanan tersebut. "Para anggota Dewan Keamanan mendukung seruan, termasuk yang diajukan oleh Sekjen PBB dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran pada 29 Maret, bagi penyelesaian segera masalah ini, termasuk dengan pembebasan 15 personel Inggris," kata Kumalo. Dewan Keamanan juga meminta Pemerintah Iran untuk memberikan akses konsuler sesuai dengan hukum internasional bagi para warga negara Inggris yang ditahan itu. Ban Ki-moon sendiri pada Kamis sedang berada di Riyadh, Arab Saudi, untuk menghadiri KTT Liga Arab --yang juga diikuti oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Selama keberadannya di Riyadh, Ban berkesempatan melakukan pembicaraan dengan Menlu Iran Manouchehr Motaki. Selain resolusi terbaru 1747 tentang penambahan sanksi bagi Iran, kedua tokoh tersebut juga membicarakan masalah penahanan pelaut Inggris oleh Iran. Sebelumnya pada minggu lalu di New York setelah menyampaikan pidato di Dewan Keamanan PBB --setelah 15 anggota Dewan sepakat menjatuhkan sanksi yang lebih berat kepada Iran melalui Resolusi 1747, Menlu Mottaki mengatakan kepada wartawan bahwa Tehran sedang mempertimbangkan tuntutan hukum terhadap 15 pelaut Inggris atas tuduhan memasuki perairan Iran tanpa izin. Anggota Dewan Keamanan PBB terdiri dari lima anggota tetap dengan hak veto --Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia dan China, serta 10 anggota tidak tetap --tanpa hak veto, yaitu Indonesia, Afrika Selatan, Belgia, Italia, Slovakia, Qatar, Panama, Peru, Ghana dan Kongo.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007